Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara Asia Kehilangan 1,6 Juta Pekerjaan di Sektor Pariwisata Selama Covid-19

Kompas.com - 19/11/2021, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

JENEWA, KOMPAS.com - Setidaknya 1,6 juta pekerjaan di sektor industri pariwisata di 5 negara Asia hilang pada 2020 karena pandemi Covid-19.

Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebut pada Kamis (18/11/2021) bahwa Filipina, Vietnam, Thailand, Brunei, dan Mongolia kehilangan sepertiga pekerjaan di sektor pariwisata karena pandemi Covid-19.

Melansir Al Jazeera pada Jumat (19/11/2021), pekerjaan terkait sektor pariwisata hilang 4 kali lebih besar dari pada industri lainnya, menurut laporan badan PBB tersebut, dengan pekerja wanita yang paling merasakan dampak buruknya.

Baca juga: Miss Universe Rusia Promosikan Destinasi Pariwisata 10 Bali Baru

Chihoko Asada-Miyakawa, direktur regional ILO untuk Asia dan Pasifik, mengatakan dampak Covid-19 pada sektor pariwisata di kawasan tersebut “seperti dilanda bencana”.

Bahkan menurutnya negara-negara di kawasan Asia yang sangat berfokus pada vaksinasi dan merancang strategi untuk membuka kembali perbatasan secara perlahan tidak bisa memulihkan pekerjaan di sektor industri pariwisata dengan cepat.

"Pekerjaan dan jam kerja di sektor pariwisata kemungkinan akan tetap di bawah angka sebelum krisis (pandemi Covid-19) di negara-negara Asia-Pasifik hingga tahun depan," kata Asada-Miyakawa.

Brunei mengalami penurunan pekerjaan sektor pariwisata paling tajam, menyusut 40 persen, menurut laporan ILO itu. Sementara jam kerja di sektor pariwisata Brunei rata-rata menyusut 21 persen.

Baca juga: Tingkatkan Pariwisata, Pemerintah Thailand Bayari Warganya Berlibur di Dalam Negeri

Di Filipina, pekerjaan terkait sektor pariwisata menyusut 28 persen, sementara jam kerja rata-rata turun 38 persen.

Di Vietnam, upah rata-rata pekerja di sektor industri pariwisata ini turun 18 persen secara keseluruhan, dan 28 persen untuk perempuan.

Thailand, yang menghasilkan sekitar 20 persen PDB dari sektor pariwisata sebelum pandemi Covid-19, saat ini mengalami penurunan upah rata-rata pekerja sebesar 9,5 persen.

Di Mongolia, pekerja dan rata-rata jam kerja di sektor pariwisata menurun masing-masing 17 persen dan 13 persen.

Pada September, kedatangan wisatawan ke sebagian besar wilayah Asia turun 99 persen dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi Covid-19, menurut data dari Capital Economics.

Baca juga: Masih Meremehkan hingga Membuka Pariwisata, Ini Kabar Terbaru Amerika Selatan Saat Pandemi Covid-19

Penurunan wisawatan di Asia sangat tajam dibandingkan dengan 20 persen di Meksiko dan sekitar 65 persen untuk Eropa Selatan.

Sekitar 291 juta wisatawan mengunjungi Asia-Pasifik pada 2019, menyumbang sekitar 875 miliar dollar AS (Rp 12.452 triliun) untuk perekonomian, menurut data World Economic Forum.

Sara Elder, ekonom senior ILO dan penulis laporan tersebut, mengatakan krisis pandemi Covid-19 dan kemungkinan pemulihan yang lambat dalam waktu dekat akan memaksa negara-negara Asia yang bergantung pada sektor industri pariwisata untuk mempertimbangkan cara mendiversifikasi ekonomi mereka.

“Pemulihan akan memakan waktu dan pekerja serta perusahaan yang terkena dampak di sektor pariwisata akan terus membutuhkan bantuan untuk mengganti pendapatan yang hilang dan melestarikan aset,” kata Elder.

“Pemerintah harus terus menerapkan langkah-langkah dukungan, sambil berusaha memvaksinasi semua penduduk, termasuk pekerja migran,” terangnya.

Baca juga: Cerita WNI Wisata Vaksin ke AS: Bisa Pilih Vaksin, Tidak Perlu Booking dan Tanpa Antre

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com