Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bashar Al-Assad Hapus Posisi Mufti Agung melalui Dekrit Presiden Suriah

Kompas.com - 17/11/2021, 19:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

DAMASKUS, KOMPAS.com - Presiden Suriah Bashar Al-Assad telah mengeluarkan dekrit yang secara efektif menghapuskan posisi Mufti Agung republik itu, tanpa memberikan alasan atas keputusan tersebut.

Melansir Al Jazeera pada Selasa (16/11/2021), keputusan yang dikeluarkan pada Senin (15/11/2021) mendelegasikan tugas-tugas Majelis Ulama Fikih yang sebelumnya dipercayakan kepada Mufti Agung.

Tugas Mufti Agung Suriah meliputi menetapkan tanggal mulai dan berakhirnya bulan suci Ramadhan dan mengumumkan keputusan agama atau fatwa.

Baca juga: Presiden Suriah Bashar al-Assad Menang Pemilu dengan 95,1 Persen Suara

Ketetapan dekrit presiden Suriah tersebut juga menghapuskan Pasal 35 undang-undang yang mengatur kekuasaan majelis yurisprudensi serta kerja Kementerian Wakaf dan Agama di bawah Mufti Agung, juga memperkuat kekuasaan majelis yang dipimpin oleh menteri wakaf.

Dekrit presiden tersebut secara efektif memaksa Mufti Agung Suriah Ahmad Badreddin Hassoun, otoritas Islam tertinggi di Suriah, untuk pensiun.

Spekulasi yang luas muncul di kalangan publik seputar alasan keputusan Al-Assad mengeluarkan dekrit presiden pada Senin (15/11/2021).

Dekrit presiden Suriah dikeluarkan beberapa hari setelah Dewan Yurisprudensi mengeluarkan kritik keras terhadap interpretasi Hassoun atas serangkaian ayat-ayat Al-Quran selama pemakaman penyanyi terkenal Sabah Fakhri, yang meninggal pada awal November.

Baca juga: Bashar Al-Assad Dipastikan Menang Pemilu Palsu Suriah meski Perang Saudara dan Kemiskinan Merajalela

Sepak terjang Ahmad Badreddin Hassoun sebagai Mufti Agung

Mufti Agung dianggap sebagai perwakilan Muslim Sunni paling senior di Suriah dan mengeluarkan fatwa agama atas nama pemerintah Suriah.

Ahmad Badreddin Hassoun telah memegang posisi Mufti Agung Suriah sejak 2005, setelah kematian pendahulunya Ahmed Kuftaro pada 2004.

Hassoun dikenal sebagai pendukung setia pemerintah sejak awal perang saudara dan dalam berbagai kesempatan berfoto dengan Al-Assad.

Pada 2016, Amnesty International menerbitkan sebuah laporan yang mengungkapkan Hassoun diwakilkan oleh Al-Assad untuk menyetujui eksekusi hingga 13.000 narapidana di penjara Saydnaya selama periode 5 tahun.

Dalam puncak protes anti-pemerintah Suriah pada 2011, putra Hassoun yang berusia 22 tahun, Saria, ditembak dan dibunuh di Aleppo.

Insiden pembunuhan tersebut dituduhkan pemerintah Suriah dilakukan oleh “teroris”.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Presiden Bashar Al-Assad, Pewaris Kebrutalan di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com