WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Laporan harian New York Times (NYT) mengatakan seorang pejabat hukum AS “menandai serangan itu sebagai kemungkinan kejahatan perang,” tetapi “hampir pada setiap langkah, pihak militer mengambil langkah yang menyembunyikan serangan luar biasa itu.”
Komando Pusat militer AS (CENTCOM) mengeluarkan pernyataan rinci tentang serangan tersebut.
Baca juga: Serangan terhadap PM Irak Dilancarkan Kelompok Milisi Pro-Iran
CENTCOM menyatakan, penyelidikan menemukan bahwa serangan itu merupakan serangan pertahanan diri yang sah, proporsional dan langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk memastikan tidak ada warga sipil yang hadir.
Penyelidikan mulai dilakukan setelah laporan militer menemukan kemungkinan adanya korban sipil.
Bersama dengan 16 anggota ISIS yang dipastikan tewas dalam serangan, penyelidikan itu menyimpulkan setidaknya empat warga sipil tewas dan delapan lainnya terluka.
“Kami melaporkan sendiri dan menyelidiki serangan itu berdasarkan bukti kami sendiri dan bertanggung jawab penuh atas hilangnya nyawa yang tidak disengaja,” kata juru bicara CENTCOM Bill Urban.
Baca juga: Irak Kutuk Teroris Pengecut Serangan Drone yang Targetkan PM
Ia mengatakan, penyelidikan itu tidak dapat menentukan status lebih dari 60 korban jiwa lainnya secara pasti.
Dia menambahkan bahwa beberapa perempuan dan anak-anak, baik melalui indoktrinasi atau pilihan (sendiri), memutuskan untuk angkat senjata dalam pertempuran ini dan dengan demikian tidak dapat diklasifikan secara ketat sebagai warga sipil.
Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin kelompok Kurdi dan sekutu koalisi pimpinan AS mengumumkan kekalahan ISIS pada Maret 2019 setelah mengusir mereka dari benteng terakhir mereka di Baghouz, desa di timur Suriah.
Baca juga: Serangan Pisau di Kereta Cepat Jerman, 2 Korban Luka Parah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.