Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2021, 10:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Rabu (10/11/2021) menepis tudingan bahwa negaranya korup, di tengah skandal pekerjaan ganda sejumlah anggota parlemen.

Mantan jaksa agung Geoffrey Cox terseret kasus ini atas dugaan memanfaatkan kantornya demi keuntungan pribadi.

Anggota parlemen Partai Konservatif lainnya, Owen Paterson, juga ditemukan melobi menteri-menteri untuk dua perusahaan yang mencantumkan namanya dalam daftar gaji.

Baca juga: AS dan Inggris Pernah Hampir Berperang Gara-gara Babi

Kedua kasus tersebut membuka kembali pengawasan anggota parlemen tentang potensi konflik kepentingan.

Namun Johnson mengatakan kepada wartawan pada kunjungan ke KTT COP26 Glasgow, "Saya benar-benar percaya Inggris bukanlah negara yang korup. Saya juga tidak percaya institusi kita korup."

Anggota parlemen yang melanggar aturan harus mendapat sanksi yang sesuai, katanya dikutip dari AFP, seraya menambahkan, "Semua pernyataan saya sesuai dengan aturan".

Johnson, yang peringkat jajak pendapatnya merosot dalam beberapa hari terakhir, dihujani pertanyaan tentang siapa yang membayar liburannya ke Karibia dan Spanyol, serta perombakan mahal flatnya di Downing Street.

Ada juga klaim kronisme berulang selama pandemi virus corona dalam pemberian kontrak jutaan pound tanpa mengikuti aturan tender.

Partai Konservatif juga akan dipanggil pengadilan untuk menjelaskan, bagaimana dan mengapa sering menawarkan donor lebih dari 3 juta pounds (Rp 57,5 miliar) ke kursi di majelis tinggi House of Lords yang tidak dipilih.

Anggota parlemen Inggris boleh memiliki pekerjaan kedua, selama mereka menyatakannya, tetapi tidak diizinkan menggunakan kantor parlemen atau sumber daya mereka untuk pekerjaan tersebut.

Baca juga: PM Inggris Peringatkan COP26: Kalau Glasgow Gagal, Semua Gagal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com