Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pil Covid-19 Pfizer Diklaim Efektif 89 Persen, Harganya Mendekati Pil Molnupiravir Merck

Kompas.com - 06/11/2021, 15:37 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pfizer Inc (PFE.N) mengeklaim pil Covid-19 Pfizer mengurangi resiko rawat inap atau kematian hingga 89 persen bagi orang dewasa yang berisiko penyakit parah.

Hal itu disampaikan pada Jumat (5/11/2021), saat CEO-nya bertekad membuat pil antivirus eksperimentalnya sebagai “senjata baru” dalam perang melawan pandemi Covid-19. Pihaknya berjanji pil Covid-19 Pfizer tersedia secara global secepat mungkin.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Pil Covid Merck Molnupiravir Disetujui Inggris | Bumi “Rusak dan Rapuh” dari Luar Angkasa

Hasil uji coba menunjukkan bahwa obat Pfizer melampaui pil Merck & Co Inc (MRK.N), molnupiravir, yang bulan lalu menunjukan dapat mengurangi kemungkinan kematian atau perawatan di rumah sakit untuk pasien Covid-19 yang berisiko tinggi penyakit serius.

Pil Pfizer, dengan nama merek Paxlovid, dapat memperoleh persetujuan peraturan AS pada akhir tahun.

Pfizer mengatakan berencana menyerahkan hasil uji coba sementara ke Food and Drug Administration (FDA) sebelum liburan Thanksgiving AS pada 25 November. Uji coba dihentikan lebih awal karena tingkat keberhasilannya yang tinggi.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintah AS telah menyediakan jutaan dosis obat Pfizer.

"Jika disahkan oleh FDA, kami mungkin segera memiliki pil yang mengobati virus pada mereka yang terinfeksi," kata Biden.

"Terapi ini akan menjadi alat lain di kotak peralatan kami untuk melindungi orang dari dampak terburuk Covid-19."

Baca juga: Pil Covid Merck Molnupiravir, Inggris Jadi Negara Pertama yang Setujui Penggunaannya

Terapi dan harga

Perawatan dengan Pil Pfizer terdiri dari tiga pil yang diberikan dua kali sehari. Pengembangannya sudah berlangsung hampir dua tahun.

Pil Pfizer dan Merck sangat ditunggu-tunggu, sebagai pilihan terbatas yang tersedia saat ini untuk merawat orang yang sakit dengan Covid-19. Data uji coba lengkap belum tersedia dari kedua perusahaan.

Pfizer sedang dalam diskusi aktif dengan 90 negara mengenai kontrak pasokan untuk pilnya, kata Chief Executive Officer Albert Bourla dalam sebuah wawancara.

"Tujuan kami adalah agar semua orang di dunia dapat memilikinya secepat mungkin," kata Bourla melansir Reuters.

Bourla menambahkan bahwa untuk negara-negara maju, Pfizer mengharapkan harganya mendekati harga obat Merck. Harga kontrak Merck di AS adalah sekitar 700 dollar AS (Rp 10 juta) untuk terapi selama lima hari.

Untuk negara-negara berpendapatan rendah, Bourla mengatakan Pfizer sedang mempertimbangkan beberapa opsi, dengan tujuan "tidak ada penghalang bagi mereka juga memiliki akses."

Pil Merck telah disetujui oleh regulator Inggris di dunia pertama pada Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Merck Lepas Paten Pil Covid-19 Miliknya, Izinkan Pembuat Obat Lain Produksi Molnupiravir

Halaman:
Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com