Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Akibat Covid-19 di Singapura Diprediksi Bisa Capai 2.000 Orang Setiap Tahun

Kompas.com - 02/11/2021, 20:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura dapat melihat sebanyak 2.000 kematian akibat Covid-19 setiap tahun dari waktu ke waktu, kata seorang menterinya, ketika negara itu memerangi lonjakan infeksi terbesarnya.

"Pada 0,2 persen tingkat kematian kasus Covid-19 Singapura, serupa dengan tingkat kematian akibat pneumonia sebelum pandemi melanda," kata Janil Puthucheary, seorang menteri senior negara di parlemen melansir CNN pada Selasa (2/11/2021).

Baca juga: POPULER GLOBAL: Singapura Selidiki Lonjakan Covid-19 yang Luar Biasa | Biden Salah Ucap soal Taiwan, Timbulkan Kekhawatiran

Menurutnya jumlah itu lebih rendah dari negara lain, di mana kasus melonjak sebelum vaksinasi.

"Tetapi itu berarti bahwa seiring waktu, jumlah kematian akibat Covid-19 akan meningkat meskipun ada perawatan medis terbaik," katanya.

"Kita mungkin bisa memiliki 2.000 kematian per tahun akibat Covid-19."

Kematian ini terutama akan terjadi di antara orang tua, tetapi Singapura fokus untuk menghindari kematian yang berlebihan, tambahnya.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Singapura Pecah Rekor Tembus Angka 5.000

Puthucheary tidak menentukan untuk berapa tahun perkiraan itu mungkin berlaku.

Dia hanya mencatat Singapura memiliki 4.000 kematian per tahun karena influenza, dan penyakit pernapasan lainnya sebelum pandemi.

Lebih dari 80 persen dari 5,45 juta penduduk Singapura telah divaksinasi lengkap dan hampir semua kasusnya tidak menunjukkan gejala atau ringan.

Sekitar 95 persen dari mereka yang meninggal dalam enam bulan terakhir berusia lebih dari 60 tahun dan 72 persen dari mereka yang meninggal tidak divaksinasi lengkap.

Puthucheary mengatakan negara kota itu berusaha hidup dengan Covid-19 sebagai endemik.

"Meskipun kita akan memiliki kematian akibat Covid-19, kita tidak akan melihat lebih banyak kematian secara keseluruhan daripada yang kita lakukan pada tahun non-Covid-19 normal."

Baca juga: Meski Vaksinasi 84 Persen, Singapura Masih Tertatih Hidup bersama Covid-19

“Negeri Singa” memperpanjang pembatasan untuk menahan penyebaran Covid-19 hingga akhir bulan ini, yang menuai beberapa kritik dari publik.

Tapi istri perdana menteri Ho Ching mengatakan orang harus berhenti mengeluh.

"Kita hanya anak-anak manja jika kita terus mengoceh tentang kekecewaan kita tentang makan dan kebebasan ... mari kita lakukan yang terbaik untuk membantu, daripada membuang energi kita untuk mengamuk," kata Ho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com