ROMA, KOMPAS.com - Maskapai nasional Italia, Alitalia, bangkrut kemudian digantikan ITA Airways.
Sebagai maskapai nasional baru Italia, ITA Airways telah melakukan penerbangan pertamanya pada Jumat (15/10/2021).
Alitalia bangkrut setelah beroperasi selama 74 tahun, tetapi dalam satu dekade terakhir terlilit utang, dan sempat berada di bawah administrasi khusus pada 2017, namun kondisinya semakin memburuk akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Maskapai Alitalia Bangkrut, Pramugari Demo Lepas Baju
ITA Airways kemudian didirikan sebagai pengganti yang mengambil alih setengah dari jumlah pesawat dan slot pendaratan Alitalia, tetapi mengakibatkan ribuan staf kehilangan pekerjaan.
Namun, logo ikonik hijau, putih dan merah Alitalia tidak akan hilang dari langit Eropa, karena ITA berhasil menawar untuk membeli merek tersebut pada Kamis malam (14/10/2021) seharga 90 juta euro (Rp 1,47 triliun).
Pada 1970-an Alitalia adalah maskapai penerbangan terbesar ketujuh di dunia, tetapi selanjutnya terjadi penurunan dan memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
"Dengan kesedihan yang mendalam kami menyaksikan akhir Alitalia, itu adalah maskapai nasional kami, simbol sejarah negara ini," kata Laura Facchini (47) pramugari Alitalia selama 20 tahun, dikutip dari AFP.
Seperti banyak orang lain, dia melamar lagi untuk bergabung dengan ITA dan menjadi bagian 2.800 orang yang direkrut tahun ini, tetapi upayanya sia-sia
ITA pada Jumat (15/10/2021) mengatakan, akan mencapai 5.750 pegawai dalam sektor penerbangan pada 2025 setelah mempekerjakan 1.000 orang lagi tahun depan.
Namun, jumlah itu tetap saja masih jauh dari total 10.500 pegawai Alitalia.
Facchini, delegasi nasional serikat UGL Trasporto Aereo, mengatakan bahwa para pekerja Alitalia putus asa.
"Kami tidak punya pekerjaan lagi. Kami sangat terikat dengan perusahaan ini, sangat termotivasi, kami selalu tersenyum," katanya kepada AFP.
Dalam minggu-minggu sebelum Alitalia bangkrut, para pekerja melakukan pemogokan dan aksi unjuk rasa.
"Kami di sini untuk pertama-tama mengungkapkan rasa sakit kami dan juga solidaritas untuk semua rekan kami yang dipaksa menandatangani kontrak yang memalukan," kata Cristina Poggesi, salah satu dari banyak pramugari yang memprotes di Roma, dikutip dari Euronews, Kamis (21/10/2021).
Baca juga: Protes Pekerjaan, Para Pramugari Italia Tanggalkan Pakaian Dalam