Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Keluarkan Aturan Perjalanan Baru bagi Pelancong Terkait Covid-19, Ini Isinya...

Kompas.com - 26/10/2021, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) meluncurkan aturan perjalanan baru terkait Covid-19, untuk pelancong internasional dengan beberapa pengecualian, mulai 8 November.

Presiden AS Joe Biden pada Senin(25/10/2021) menandatangani mandat untuk semua pengunjung berusia lebih dari 2 tahun terlepas dari status vaksinasi mereka, harus menunjukkan tes Covid-19 negatif yang diambil dalam 3 hari perjalanan.

Maskapai juga harus mengumpulkan informasi kontak penumpang untuk membantu pelacakan tekait Covid-19 nantinya, dan wajib menyimpan kontaknya selama 30 hari, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (25/10/2021).

Baca juga: Australia Keluarkan Sertifikat Vaksin Covid-19 untuk Perjalanan Internasional

Anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun akan dibebaskan dari aturan vaksinasi Covid-19 perjalanan tersebut.

Kebijakan baru AS tersebut dikeluarkan setelah pemerintahan Biden ingin melonggarkan pembatasan Covid-19 yang melarang perjalanan yang tidak penting dari banyak negara, seperti Eropa, China, Brasil, Afrika Selatan, India, dan Iran.

"Adalah kepentingan Amerika Serikat untuk menjauh dari pembatasan negara demi negara yang sebelumnya diterapkan selama pandemi Covid-19," ujar Biden.

"Dan untuk mengadopsi kebijakan perjalanan udara yangg terutama bergantung pada vaksinasi untuk memajukan dimulainya kembali perjalanan udara internasional dengan aman ke Amerika Serikat," lanjutnya.

Pelancong non-turis dari sekitar 50 negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19 nasional rensah, kurang dari 10 persen, memenuhi syarat untuk pengecualian dari mandat vaksinasi.

Baca juga: Infeksi Covid-19 Menyebar, China Uji Jutaan Orang dan Keluarkan Panduan Perjalanan Baru

Namun, pelancong non-turis yang menerima pengecualian itu umumnya perlu divaksinasi di AS, jika mereka berniat untuk tinggal selama lebih dari 60 hari.

Orang lain yang akan dikecualikan dari persyaratan vaksinasi termasuk orang-orang yang berpartisipasi dalam uji klinis Covid-19, dan mereka yang memiliki reaksi alergi parah terhadap vaksin.

Pelancong internasional perlu memberikan dokumentasi vaksinasi dari "sumber resmi", dan maskapai penerbangan harus mengonfirmasi bahwa penumpangnya telah menerima dosis Covid-19 kedua setidaknya 2 minggu sebelum tanggal perjalanan.

AS akan menerima vaksin apa pun yang disetujui untuk penggunaan reguler atau darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Badan Kesehatan Dunia.

Itu termasuk vaksin Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson, AstraZeneca, Sinopharm, dan Sinovac China. Mencampur suntikan dari beberapa vaksin Covid-19 yang disetujui akan diizinkan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Singapura Perpanjang Pembatasan Sosial Sebulan

Petugas karantina dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan bertugas mendisiplinkan penumpang yang tiba di AS, kata seorang pejabat administrasi Biden kepada kantor berita Associated Press.

Maskapai yang tidak menegakkan persyaratan perjalanan terkait pengendalian Covid-19 dapat dikenakan hukuman hingga hampir 35.000 dollar AS (Rp 495,4 miliar) untuk setiap pelanggaran.

Administrasi Biden belum mengusulkan persyaratan vaksinasi untuk perjalanan domestik, dengan mengatakan itu tidak praktis karena banyaknya penumpang yang terbang di AS setiap hari.

Pandemi Covid-19 dan pembatasan perjalanan yang diakibatkannya telah menyebabkan perjalanan internasional merosot.

"Siapa pun yang mengharapkan ledakan pengunjung internasional akan kecewa," kata Henry Harteveldt, analis industri perjalanan di San Francisco kepada Associated Press setelah aturan baru diumumkan.

Pada 8 November, akan menandai dimulainya pemulihan perjalanan internasional di AS, kata Harteveldt, “tetapi saya tidak percaya kita akan melihat pemulihan penuh hingga paling cepat 2023”.

Baca juga: Arab Saudi Longgarkan Aturan Pembatasan Covid-19 Mulai 17 Oktober 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com