DARWIN, KOMPAS.com - Sebanyak 350 prajurit TNI AD dan Angkatan Bersenjata Australia melakukan latihan tempur gabungan di tengah kondisi suhu udara panas dan pandemi di wilayah utara Benua Kanguru.
Latihan Wirra Jaya digelar setiap tahun dan berlangsung selama tiga pekan, diadakan secara bergiliran di Australia dan Indonesia.
Latihan tahun ini merupakan yang ke-8 kalinya, melibatkan 200 prajurit TNI AD, yang sebelumnya telah menjalani karantina Covid-19 di Bladin Village di pinggiran Kota Darwin.
Baca juga: Latihan Tempur Gabungan TNI AD dan Angkatan Bersenjata Australia
"Latihan kali ini sangat berbeda dibandingkan tahun lalu yang digelar secara virtual akibat Covid-19," ujar Komandan Pasukan 5RAR Mayor Gregory Sargeant.
"Latihan ini kami fokuskan umumnya pada latihan motorisasi dengan menggunakan Bushmaster Protected Mobility Vehicles (kendaraan tempur) namun juga melibatkan operasi urban, dengan melatih kemampuan dasar menembak dalam pertempuran," jelasnya.
Komandan pasukan kedua belah pihak menyatakan penguatan hubungan antarprajurit menjadi fokus dalam latihan ini.
"Hal ini lebih penting daripada latihannya sendiri, agar bisa saling memahami dan mempercayai sebagai tetangga," ujar Mayor Gregory.
"Menjelang digelarnya latihan ini, kami telah menyiapkan para prajurit untuk berlatih Bahasa Indonesia agar bisa lebih sukses dalam latihan," tambahnya.
"Pekan lalu kami bertanding bola melawan tim First Brigade (Australia). Tim TNI AD berhasil menang 2-1," kata Komandan Kontingen TNI AD Letkol Anggun Wuriyanto.
"Prajurit Australia sangat ramah dan sangat membantu kami, menganggap kami seperti keluarga sendiri," ujarnya.
Baca juga: Lulus dari Kings College London, Perwira TNI AD Cetak Sejarah
Sebelumnya Menteri Pertahanan Peter Dutton mengumumkan akan menyumbangkan 15 unit kendaraan tempur jenis ini ke Indonesia untuk misi menjaga perdamaian.
Mayor Gregory menjelaskan, latihan ini juga melibatkan operasi tempur di wilayah urban, berupa manuver dan penembakan ke sasaran-sasaran yang sengaja dibangun sebelumnya.