Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal AS: Kesepakatan Trump dan Taliban Jadi Penyebab Kejatuhan Afghanistan

Kompas.com - 30/09/2021, 16:11 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jenderal top AS menyatakan, kesepakatan pemerintahan Donald Trump dan Taliban ditengarai jadi penyebab kejatuhan Afghanistan.

Jenderal Frank McKenzie merujuk kepada perjanjian Doha pada Februari 2020, menetapkan tanggal penarikan pasukan AS.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Kongres AS, McKenzie mengatakan perjanjian itu mempunyai "efek merusak" kepada pemerintah maupun militer Afghanistan.

Baca juga: Laporan Rahasia: Uang di Bank Sentral Afghanistan Sudah Dikuras Sebelum Taliban Berkuasa

Menteri Pertahanan Lloyd Austin sependapat dengan Panglima Komando Pusat (CENTCOM) itu, menyebut Taliban menjadi lebih kuat karena Perjanjian Doha.

Selain menetapkan tanggal penarikan, kesepakatan tersebut juga memuat kewajiban milisi untuk mencegah berkuasanya kelompok Al-Qaeda.

Pengganti Trump, Presiden Joe Biden melanjutkan rencana itu dengan menarik militernya pada 31 Agustus, daripada Mei.

Kepada Kongres AS, McKenzie yang merupakan jenderal dari Korps Marinir itu menjelaskan perjanjian itu berdampak psikologis kepada Afghanistan.

Sebabnya seperti dilansir BBC Kamis (30/9/2021), sebabnya pemerintahan setempat tahu segala bantuan yang mereka terima akan berakhir.

Dia menuturkan, jika AS mengurangi jumlah penasihat militer mereka di bawah 2.500, maka tentara Afghanistan akan kolaps.

Baca juga: Pukulan Telak bagi AS, Taliban Temukan Gudang Berisi Senjata Canggih Mereka

Setelah Perjanjian Doha, keputusan Presiden Biden untuk mengurangi jumlah pasukan pada April makin menambah pelik persoalan.

Senada dengan McKenzie, Austin menerangkan dengan menghentikan serangan udara terhadap Taliban, maka milisi jadi lebih percaya diri.

Imbasnya, mereka semakin yakin untuk menyerang pasukan pemerintah, dengan puncaknya mereka merebut Kabul pada 15 Agustus.

Sebelumnya saat berbicara dengan Senat AS, McKenzie berujar masuknya milisi membuat warga AS terancam serangan teroris.

Baca juga: Taliban Serukan AS Berhenti Terbangkan Drone di Afghanistan

Juru bicara milisi Zabihullah Mujahid merespons dengan menegaskan komitmen mereka bahwa tidak akan ada ancaman terhadap dunia dari Afghanistan.

Karena itu, Mujahid menyerukan supaya AS dan sekutunya juga menghormati perjanjian yang dibuat di era Trump tersebut.

"Daripada terus membuat komentar yang menyudutkan, lebih baik mereka memilih jalan diplomasi dan kerja sama," kata Mujahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Sejarah Kelam Serangan Israel di Iran | Aksi Pria Perancis Lawan Penikam di Sydney

[POPULER GLOBAL] Sejarah Kelam Serangan Israel di Iran | Aksi Pria Perancis Lawan Penikam di Sydney

Global
Menlu China Wang Yi Akan ke Indonesia Pekan Ini

Menlu China Wang Yi Akan ke Indonesia Pekan Ini

Global
Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

Global
Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Global
Israel Lancarkan Serangan Diplomatik ke Iran, Minta 32 Negara Jatuhkan Sanksi

Israel Lancarkan Serangan Diplomatik ke Iran, Minta 32 Negara Jatuhkan Sanksi

Global
Terumbu Karang Dunia Alami Pemutihan Massal, Ada Apa?

Terumbu Karang Dunia Alami Pemutihan Massal, Ada Apa?

Global
Lawrence Wong Akan Jadi PM Baru Singapura pada 15 Mei 2024

Lawrence Wong Akan Jadi PM Baru Singapura pada 15 Mei 2024

Global
NASA Ungkap Asal-usul Benda Luar Angkasa yang Tembus Atap Rumah Warga AS

NASA Ungkap Asal-usul Benda Luar Angkasa yang Tembus Atap Rumah Warga AS

Global
Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Global
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Global
Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Global
Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Global
Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Global
PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com