Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Divya, Mesin Cuci Tanpa Listrik yang Diputar dengan Tangan

Kompas.com - 28/09/2021, 17:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BAGHDAD, KOMPAS.com - Para pengungsi dan kelompok-kelompok marjinal yang kesulitan mencuci pakaian sekarang bisa terbantu dengan mesin cuci yang diputar tangan, yang diciptakan oleh warga Inggris, Navjot Sawhney.

Divya, demikian nama mesin cuci bertenaga tangan ini, dibuat di Inggris dan sudah dikirim ke berbagai tempat yang tak memiliki akses air maupun listrik, kondisi yang memaksa pengungsi dan kelompok-kelompok marjinal lain mencuci pakaian secara manual.

Salah satu penerima Divya adalah pengungsi di Irak.

Baca juga: Catat, Cara Merawat Mesin Cuci agar Tetap Awet dan Efektif

"Puas sekalinya rasanya melihat mereka bisa kembali mencuci pakaian dengan mudah," kata Sawhney.

Ia menambahkan, mesin cuci bertenaga tangan yang ia buat seperti "mengembalikan martabat" yang selama ini hilang.

"Di berita, mereka ini seperti hidup susah di kawasan yang bergolak, tapi sejatinya mereka ini juga seperti kita, ingin hidup normal," katanya.

Navjot Sawhney bersama seorang perempuan yang menerima mesin cuci Divya. Mesin cuci ini telah dipesan oleh lebih dari 15 negara.NAVJOT SAWHNEY via BBC INDONESIA Navjot Sawhney bersama seorang perempuan yang menerima mesin cuci Divya. Mesin cuci ini telah dipesan oleh lebih dari 15 negara.
"Ini adalah kunjungan saya ke Irak yang ketiga. Setiap kali saya ke sini, saya selalu belajar hal-hal yang baru," kata Sawhney.

Selain pengungsi, yang juga menerima mesin cuci murah ini adalah penyandang disabilitas, perempuan penyintas kekerasan dalam rumah tangga, dan orang-orang yang pernah ditawan oleh kelompok teroris.

Cuci manual boros waktu, tenaga, dan air

Sawhney terbang ke Irak untuk membagikan mesin cuci Divya.

Ia bertemu dengan keluarga-keluarga yang masih mencari anggota mereka yang hilang, beberapa di antara mereka mengalami trauma berat dan mengenaskan.

Navjot Sawhney bekerja sama dengan lembaga amal Care International membagikan mesin cuci Divya ke keluara-keluarga rentan.NAVJOT SAWHNEY via BBC INDONESIA Navjot Sawhney bekerja sama dengan lembaga amal Care International membagikan mesin cuci Divya ke keluara-keluarga rentan.
"Mencuci pakaian adalah aktivitas yang berat ... mesin cuci Divya bisa membantu perempuan lebih banyak waktu beristirahat," ujar Sawhney.

Ia menjelaskan mencuci pakaian secara manual boros waktu, boros tenaga, boros air dan bisa menyebabkan sakit punggung dan iritasi kulit.

Baca juga: Simak, 3 Tanda Mesin Cuci Harus Diganti

Di banyak kawasan, tugas mencuci pakaian secara manual diserahkan kepada perempuan.

"Divya sangat menghemat air dan waktu ... itu artinya kaum perempuan punya lebih waktu mengerjakan kegiatan lain yang lebih produktif," kata Sawhney.

Ia terinspirasi membuat mesin cuci tanpa listrik saat menjadi relawan di India.

Di negara ini, ia melihat tetangga-tetangganya terlihat begitu berat mencuci pakaian.

Proyek membuat mesin cuci bertenaga tangan ia mulai tahun 2018 dan sekarang menerima pesanan tak kurang dari 15 negara.

Kini ia tengah merancang program distribusi di Uganda, India, Lebanon, dan Yordania.

Baca juga: Ternyata, 8 Benda Ini Bisa Dicuci dengan Mesin Cuci

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Global
Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Global
Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Global
Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Global
PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

Global
Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Internasional
Menlu China Diskusi dengan Iran, Ini yang Dibahas

Menlu China Diskusi dengan Iran, Ini yang Dibahas

Global
DPR AS Bakal Lakukan Pemungutan Suara Terkait Bantuan Ukraina dan Israel

DPR AS Bakal Lakukan Pemungutan Suara Terkait Bantuan Ukraina dan Israel

Global
Demonstran Pro-Palestina Blokade Jembatan dan Jalanan di AS

Demonstran Pro-Palestina Blokade Jembatan dan Jalanan di AS

Global
Seperti Ini Sejarah Kelam Serangan Israel di Tanah Iran

Seperti Ini Sejarah Kelam Serangan Israel di Tanah Iran

Global
PBB Minta Iran dan Israel Menahan Diri, Dunia Tak Mampu Tanggung Banyak Perang

PBB Minta Iran dan Israel Menahan Diri, Dunia Tak Mampu Tanggung Banyak Perang

Global
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
[POPULER GLOBAL] Penikaman Massal di Sydney | WNI Sempat Interaksi Pelaku Penikaman

[POPULER GLOBAL] Penikaman Massal di Sydney | WNI Sempat Interaksi Pelaku Penikaman

Global
PM Malaysia: Serangan Iran terhadap Israel adalah Tindakan Sah

PM Malaysia: Serangan Iran terhadap Israel adalah Tindakan Sah

Global
UPDATE Penikaman Gereja Sydney, Polisi Tangkap Remaja 15 Tahun, Kerusuhan Pecah

UPDATE Penikaman Gereja Sydney, Polisi Tangkap Remaja 15 Tahun, Kerusuhan Pecah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com