Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Larang Jenggot Pria Afghanistan Dicukur karena Melanggar Syariat

Kompas.com - 27/09/2021, 07:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban melarang jenggot pria Afghanistan dicukur, karena dianggap melanggar interpretasi mereka soal syariat.

Menurut keterangan polisi keagamaan yang dibentuk milisi, siapapun yang melanggar bakal mendapatkan hukuman.

Perintah itu tidak hanya diberikan kepada tukang cukur di Provinsi Helmand, tetapi juga di ibu kota Kabul.

Baca juga: Italia Tak Mau Akui Pemerintah Afghanistan Bentukan Taliban

Sejak kembali ke kekuasaan pada 15 Agustus, Taliban sudah mulai menerapkan aturan ketat yang sempat berlaku pada 1996-2001.

Pada Sabtu (25/9/2021), milisi menembak mati dan menggantung mayat empat terduga penculik di alun-alun kota Herat.

Dalam pengumuman yang diberikan kepada salon di Helmand, milisi memeringatkan untuk mengikuti syariat mengenai gaya rambut dan jenggot.

"Tidak ada yang berhak untuk melontarkan keluhan," demikian isi dalam pengumuman itu seperti dilansir BBC Minggu (26/9/2021).

Salah satu pemilik salon di Kabul mengungkapkan, Taliban sering mendatanginya dan memerintahkannya berhenti mencukur jenggot.

"Salah satu dari anggota mereka mengancam, mereka bakal mengirim polisi yang menyamar untuk menangkap kami," kata dia.

Baca juga: Soal Taliban, Rusia Mengaku Sepakat dengan AS, China, dan Pakistan

Penata rambut lain di ibu kota juga menceritakan, dia sempat ditelepon pejabat yang memintanya tidak meniru gaya AS.

Selama berkuasa pada 1996-2001, Taliban melarang gaya rambut flamboyan dan setiap pria Afghanistan diwajibkan menumbuhkan jenggot.

Tetapi sejak mereka dilengserkan 20 tahun silam, penampilan wajah yang mulus begitu populer dengan publik ke salon untuk mendapat gaya yang oke.

Si pemilik salon yang tidak ingin disebutkan identitasnya tersebut berujar, aturan baru itu membuat mereka kesulitan mencari nafkah.

Selama bertahun-tahun, dia menceritakan salonnya menjadi rujukan anak muda yang ingin tampil trendi dengan wajah bersih.

Baca juga: Taliban Gantung Mayat Terduga Penculik sebagai Peringatan di Kota Herat

"Salon fesyen dan tukang cukur jadi bisnis yang dilarang. Ini pekerjaan saya selama 15 tahun. Saya tidak yakin ingin melanjutkannya lagi," kata dia.

Tukang cukur lain di Herat mengatakan, meski dia belum mendapat permintaan resmi, dia sudah berhenti menawarkan cukur jenggot.

Dia berkata, pelanggan juga berhenti meminta jenggotnya dicukur karena takut menjadi target Taliban saat di jalan.

Dampaknya, publik pun mulai jarang ke salon. "Tidak ada lagi yang peduli dengan tatanan rambut maupun jenggot mereka," paparnya.

Baca juga: Masa Depan Warisan Budaya di Afghanistan Era Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com