Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandangan Sureal Deadvlei di Gurun Namib, Gersang namun Indah

Kompas.com - 18/09/2021, 11:18 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

 KOMPAS.com - Deadvlei atau Dead Vlei (rawa mati) adalah pertunjukan alam yang mungkin tiada duanya di manapun.

Kesannya surealis, magis, dan membuat yang melihatnya seolah berada di alam mimpi.

Bentang alam luar biasa ini berada di sebuah rawa di Taman nasional Namib-Naukluft, Namibia.

Baca juga: Pemandu Nomaden Ceritakan Rahasia Kuno Gurun Sahara

Dikutip dari Wikipedia, Deadvlei bisa digambarkan sebagai tempat di mana panasnya matahari, menyengat di sebuah oase kering.

Keajaiban alam ini makin indah karena ikelilingi bukit pasir raksasa berwarna keemasan.

Bentangan ini pada awalnya terbentuk dari aliran Sungai Tsauchab yang meluap, membentuk Claypan yaitu lapisan di bawah permukaan tanah yang memiliki kandungan tanah liat.

Rawa "deadvlei" dialiri air Sungai Tsauchab setiap 5-10 tahun sekali.

Inilah yang membuat banyak pohon jenis akasia dan duri unta yang tumbuh di kawasan claypan itu selama ratusan tahun.

Baca juga: Fosil Dinosaurus Era Jurassic Ditemukan di Gurun Atacama, Dijuluki Si Naga Terbang

Air yang bermuara ke rawa tersebut cepat terserap ke dalam tanah, lalu menguap karena perubahan iklim.

Oase tersebut menjadi kering dan berubah menjadi cekungan dengan pohon-pohon yang mulai mati.

Pepohonan yang mati tersebut hanya menyisakan batangnya saja, tanpa dedaunan.

Pohon-pohon itu berwarna hitam seperti terbakar panasnya mentari.

Baca juga: Fakta-fakta Unta, Hewan Mamalia yang Hidup di Gurun

Pohon-pohon di rawa mati ini diperkirakan berumur sekitar 900 tahun. Iklim kering yang terus-terusan melanda Deadvlei membuat pohon tak membusuk

Deadvlei saat ink menjadi surga bagi para fotografer. Kontras warna alam dan langit yang tidak biasa membuatnya luar biasa.

Kata yang tepat untuk menggambarkannya: surealis!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber wikipedia
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com