Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libya Bebaskan Putra Mendiang Diktator Muammar Gaddafi dari Penjara

Kompas.com - 06/09/2021, 13:42 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TRIPOLI, KOMPAS.com - Pihak berwenang Libya membebaskan Saadi Gaddafi, putra mendiang diktator Muammar Gaddafi yang digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan 2011.

"Saadi Gaddafi dibebaskan dari penjara, menyusul putusan pengadilan beberapa tahun lalu,” kata sumber kementerian kehakiman mengonfirmasi kepada AFP pada Minggu (6/9/2021) melansir 24 Matins UK.

Baca juga: 24 Juli dalam Sejarah, Berakhirnya Perang Libya - Mesir pada 1977

"Kepala jaksa meminta, beberapa bulan lalu, untuk mengeksekusi keputusan terkait Saadi Gaddafi, segera setelah semua persyaratan yang diperlukan dipenuhi," kata sumber itu, menambahkan Gaddafi bebas tinggal atau pergi.

Melansir Reuters, sumber resmi mengatakan dia akan segera berangkat dengan pesawat ke Istanbul, Turki.

Saadi (47 tahun), dikenal karena gaya hidup playboynya selama kediktatoran ayahnya.

Interpol mengeluarkan pemberitahuan terhadap dia dan anggota keluarganya yang lain atas tindakan keras dalam protes mematikan pada 2011.

Dia dituduh melakukan kejahatan terhadap pengunjuk rasa dan atas pembunuhan pelatih sepak bola Libya Bashir al-Rayani pada 2005.

Dia melarikan diri ke Niger setelah pemberontakan yang didukung NATO 2011, tetapi diekstradisi ke Libya pada 2014 kemudian ditahan di penjara Tripoli.

Pada 2018 Kementerian Kehakiman Libya mengatakan Saadi Gaddafi dinyatakan tidak bersalah atas "pembunuhan, penipuan, ancaman, perbudakan, dan pencemaran nama baik mantan pemain Bashir Rayani".

Pembebasannya dihasilkan dari negosiasi yang melibatkan tokoh suku senior dan Perdana Menteri Abdulhamid Dbeibeh, kata sumber resmi. Sumber lain mengatakan negosiasi juga melibatkan mantan menteri dalam negeri Fathi Bashagha.

Baca juga: Satu Dekade Kejatuhan Muammar Gaddafi, PBB Desak “Tentara Bayaran Asing Tinggalkan Libya

Karier sepak bola singkat

Mantan kepala federasi sepak bola Libya berusia 47 tahun itu terutama dikenal karena karier singkatnya pemain sepak bola profesional di Italia.

Setelah bermain dengan klub Libya, Saadi menandatangani kontrak pada 2003 dengan klub Perugia Italia, atas permintaan presiden Italia saat itu Silvio Berlusconi, yang memiliki hubungan dekat dengan rezim Libya.

Putra ketiga dari kolonel flamboyan yang mengambil alih kekuasaan Libya setelah kudeta tak berdarah pada 1969 ini, dilaporkan jarang menginjakkan kaki di lapangan.

Dia diskors selama tiga bulan di musim keduanya karena doping. Prestasi terbesarnya adalah bermain 15 menit melawan Juventus pada Mei 2004.

Beberapa hari sebelum ayah dan saudara laki-lakinya terbunuh, Saadi mengatakan kepada media bahwa peringatan Interpol terhadapnya bersifat politis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com