Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Warganya dan Sekutu Tertinggal, Inggris Negosiasi Lagi dengan Taliban

Kompas.com - 01/09/2021, 17:12 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Sun

LONDON, KOMPAS.com - Pejabat Inggris dan Taliban sedang dalam pembicaraan tentang bagaimana mengamankan "jalan aman" keluar dari Afghanistan bagi warga negara Inggris dan sekutu Afghanistan.

Mata-mata Inggris juga dilaporkan mengadakan diskusi dengan Taliban, untuk mencari jaminan bahwa Afghanistan tidak akan digunakan untuk melancarkan serangan teror.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Bukan Taliban, Masalah Ini Lebih Ditakuti Warga Afghanistan | Kisah Hidup Eks Menteri Afghanistan Jadi Kurir di Jerman

Penerbangan terakhir dari Kabul mendarat di Inggris pada Minggu (29/8/2021), mengakhiri evakuasi militer terbesar dalam 80 tahun.

Sekitar 15.000 warga Afghanistan dan warga negara Inggris telah dibebaskan sejauh ini, tetapi ada kekhawatiran hingga 9000 orang yang berisiko mungkin masih tertinggal di sana.

Downing Street mengonfirmasi Simon Gass, perwakilan khusus Perdana Menteri Inggris untuk transisi Afghanistan, telah melakukan perjalanan ke Qatar dan bertemu dengan "perwakilan senior Taliban".

Pejabat Inggris diharapkan tiba dalam 48 jam ke depan, dan akan fokus membantu warga negara Inggris, penerjemah, dan warga Afghanistan lainnya yang dipekerjakan oleh Inggris.

Juga akan ada upaya untuk mengevakuasi orang-orang Afghanistan yang dinilai paling berisiko.

Seorang juru bicara pemerintah Inggris mengatakan Gass "telah melakukan perjalanan ke Doha dan bertemu dengan perwakilan senior Taliban".

Dia akan "menggarisbawahi pentingnya perjalanan yang aman dari Afghanistan bagi warga negara Inggris, dan orang-orang Afghanistan yang telah bekerja dengan kami selama 20 tahun terakhir," menurut juru bicara itu melansir The Sun pada Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Biden Umumkan Berakhirnya Kiprah AS Selama 20 Tahun di Afghanistan

Sementara itu diskusi antara petugas MI6 diyakini telah terjadi dalam dua minggu terakhir di ibu kota Kabul dan Doha, Qatar, menyusul kemenangan kilat Taliban atas pemerintah.

Doha adalah tempat kepemimpinan Taliban bermarkas saat berada di pengasingan, setelah ditendang dari kekuasaan pada 2001, pasca serangan teror 9/11.

Seorang sumber mengatakan kepada Telegraph: "Itulah (teror 9/11) yang selalu paling kami khawatirkan. Itu adalah garis merah untuk berurusan dengan mereka, (soal) tanda-tanda perencanaan serangan."

Pembicaraan Inggris dilakukan setelah kepala Badan Intelijen Pusat AS bertemu dengan kepala Taliban Abdul Ghani Baradar.

Kepala MI6 Richard Moore juga terbang ke wilayah itu pada akhir pekan lalu, untuk melakukan pembicaraan mendesak dengan kepala tentara di Pakistan.

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, rincian perjalanan oejabat itu diumumkan oleh pihak berwenang di Islamabad.

Baca juga: 87 Pensiunan Militer AS Desak Dua Orang Ini Mengundurkan Diri karena Bencana di Afghanistan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com