Joe Biden Umumkan Badai Ida Sebagai Bencana Besar

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden mengumumkan Badai Ida yang menerjang negara bagian Louisiana pada Minggu (29/8/2021) sebagai bencana besar.

Biden memerintahkan penyaluran bantuan federal untuk membantu upaya pemulihan di daerah yang terkena dampak Badai Ida.

Gedung Putih mengatakan, bantuan tersebut bisa mencakup hibah untuk permukiman sementara dan perbaikan rumah.

Baca juga: AS Dihantam Badai Ida, 1 Orang Tewas, Mobil dan Rumah Tenggelam

“Pinjaman murah untuk menutupi kerugian properti yang tidak diasuransikan dan program lain untuk membantu individu dan pemilik bisnis pulih dari dampak bencana," kata Gedung Putih sebagaimana dilansir Reuters.

Channel News Asia melaporkan, setidaknya satu orang tewas akibat badai yang masuk Kategori 4 tersebut.

Pukul 23.00 waktu setempat, Badai Ida membawa angin dengan kecepatan maksimum 153 kilometer per jam.

Penyedia listrik di New Orleans, NOLA Ready melaporkan bahwa aliran listrik ke seluruh wilayah di kota tersebut telah padam akibat badai.

Baca juga: Setelah Dilanda Gampa 7,2 Magnitudo, Haiti Diterjang Badai Tropis Grace

"Satu-satunya listrik di kota ini berasal dari generator,” tulis NOLA Ready melalui akun Twitter-nya.

Sementara itu, Kantor Sheriff Ascension Parish melaporkan bahwa seorang warga tewas tertimpa pohon tumbang di Prairieville, sekitar 96,5 km dari New Orleans.

Sebelum Badai Ida menerjang, New Orleans diguyur hujan deras dan disapu angin kecang, menghantam jendela di tempat-tempat bisnis dan rumah-rumah di sana.

Baca juga: Banjir Jerman: Sirine Peringatan Modern Mati, Biarawan Bunyikan “Lonceng Badai” Abad Pertengahan

Pusat Badai Nasional AS memperingatkan bahwa badai itu menciptakan situasi yang mengancam jiwa.

Badan tersebut mendesak penduduk di daerah yang terkena dampak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri dan properti.

Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan, Badai Ida kali ini bisa jadi menjadi badai paling kuat yang melanda negara bagian itu sejak 1850.

Baca juga: Badai Pasir Setinggi 100 Meter Melanda China