Jelang Pemilu, Partai Berkuasa Jepang Bakal Gelar Pemilihan Pemimpin

TOKYO, KOMPAS.com – Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menantang Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk kursi kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa.

LDP bakal menggelar pemilihan presiden partai pada 29 sebelum digelarnya pemilu Jepang pada November mendatang.

Suga menyatakan akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan Presiden LDP sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Jepang Setop Pakai 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna karena Terkontaminasi

Selain Suga dan Kishida, mantan Menteri Dalam Negeri jepang Sanae Takaichi juga mengutarakan niatnya untuk berkontestasi.

Pemenang pemilihan Presiden LDP dipastikan menjadi Perdana Menteri Jepang karena kursi majelis rendah parlemen "Negeri Sakura" dikuasai oleh LDP.

"Rakyat merasa bahwa suara mereka tidak mencapai LDP," kata Kishida dalam konferensi pers.

"Saya mencalonkan diri untuk menunjukkan bahwa LDP mendengarkan rakyat dan merupakan partai yang menawarkan pilihan luas, dan untuk melindungi demokrasi bangsa kita," tambah Kishida.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Pemimpin Yakuza Dijatuhi Hukuman Mati Pengadilan Jepang

Suga, 72, terpilih sebagai Presiden LDP lalu otomatis menjadi Perdana Menteri Jepang pada September 2020 setelah Shinzo Abe mengundurkan diri dengan alasan kesehatan.

Sekretaris Jenderal LDP Toshihiro Nikai merupakan kunci kemenangan Suga tahun lalu.

Namun, ketika gelombang Covid-19 mengganas, dukungan untuk Suga menurun dan banyak anggota parlemen LDP takut kehilangan kursi mereka saat pemilu semakin mendekat.

Pada Rabu (25/8/2021), Nikai mengatakan bahwa dia masih mendukung Suga.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Jepang Perluas Penerapan Keadaan Darurat

Faksi terkecil LDP yang dipimpin oleh Nobuteru Ishihara juga tetap mendukung Suga, lapor kantor berita Jiji.

Petinggi LDP lainnya, termasuk Abe dan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso belum berkomentar secara terbuka.

Tidak seperti tahun lalu, pemilihan Presiden LDP kali ini akan melibatkan anggota partai dari elemen akar rumput. Sehingga hasilnya bakal sulit diprediksi.

Baca juga: Jepang Hukum Mati Bos Mafia Yakuza meski Minim Bukti Bersalah