KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Muhyiddin Yassin resmi mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Senin (16/8/2021), dan menyampaikan pidato perpisahan yang disiarkan televisi.
Muhyiddin mundur setelah baru 17 bulan menjabat, akibat kekacauan politik dan derasnya kritik penanganan Covid-19.
Para sekutu menarik dukungan untuknya, dan Muhyiddin pun menjadi PM Malaysia dengan masa jabatan tersingkat sepanjang masa.
Baca juga: Muhyiddin Yassin Mundur Jadi Perdana Menteri Malaysia Tanpa Penerus yang Jelas
Setelah mengajukan pengunduran dirinya kepada raja, pria berusia 74 tahun itu menyinggung musuh-musuh dalam koalisinya di pidato perpisaham.
"Saya bisa saja mengambil jalan keluar yang mudah dengan mengesampingkan prinsip saya untuk tetap sebagai perdana menteri, tapi itu bukan pilihan saya," katanya dikutip dari AFP.
"Saya tidak akan pernah bekerja dengan kleptokrat."
Dia mengeklaim, beberapa anggota parlemen yang menarik dukungan dari koalisinya, termasuk Najib Razak yang tersangkut skandal 1MDB, marah karena Muhyiddin enggan mencabut kasus korupsi terhadap mereka.
Istana nasional mengonfirmasi Raja Sultan Abdullah yang secara resmi menunjuk perdana menteri, telah menerima pengunduran diri Muhyiddin.
Baca juga: Muhyiddin Mundur dari PM Malaysia Usai 17 Bulan Penuh Kekacauan