BERLIN, KOMPAS.com - Perawat di Jerman yang diduga menukar vaksin Covid-19 dengan cairan garam buka suara dengan memberikan bantahan.
Pengacara ners asal Palang Merah itu menuturkan, kliennya mengaku hanya satu kali menyuntikkan pasien dengan air garam.
Ners itu mengungkapkan, dia melakukannya karena takut bakal kehilangan pekerjaan setelah memecahkan botol vaksin.
Baca juga: Perawat Palang Merah Diduga Tipu 8.600 Orang Lanjut Usia, Tukar Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam
Polisi setempat mengeklaim, pelaku menginjeksi pasien dalam enam kesempatan. Hanya saja mereka menduga korbannya lebih banyak.
Si perawat yang tidak disebutkan identitasnya itu dan bertugas di pusat vaksinasi Friesland tersebut dipecat.
Mereka yang disuntik pelaku pada periode Maret dan April dan kemungkinan terkena cairan garam diminta untuk melapor.
Juru bicara jaksa penuntut Oldenburg membenarkan pelaku memberikan informasi yang sama selama proses interogasi.
Kepada penyidik, oknum ners itu mengungkapkan dia memecahkan dua botol vaksin Covid-19, dan membaginya menjadi enam suntikan.
Pengacara tersangka, Christoph Klatt menuturkan kliennya memang mengencerkan suntikannya, namun dia melakukannya hanya sekali.
Baca juga: Perawat Jerman Diduga Tukar Vaksin Covid-19 dengan Larutan Garam, 8.600 Orang Jadi Korban
Hanya saja, saksi di pusat vaksinasi mengatakan si ners menyuntikkan air garam kepada penerima vaksin begitu sering.
Polisi menyatakan, oknum ners tersebut sempat membagikan pandangan skeptisnya mengenai vaksin di media sosial.
Dilansir Daily Mail Jumat (13/8/2021), Klatt menerangkan bahwa ternyata kliennya sudah mendapatkan vaksin penuh.
"Saya begitu syok dengan aksi ini," kata Sven Ambrosy, seorang anggota dewan lokal dalam pernyataannya di Facebook.
Sementara larutan garam tidak berbahaya, kebanyakan warga yang divaksin pada periode Maret dan April adalah warga lansia.
Baca juga: Studi Peru: Vaksin Sinopharm 50,4 Persen Efektif Cegah Infeksi Covid-19
Mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terkena penyakit yang sudah menginfeksi lebih dari 206 juta di seluruh dunia tersebut.
Aparat setempat menerangkan, sebanyak 3.600 orang yang berpotensi menerima suntikan vaksin palsu akan mendapat inokulasi ulang pada Jumat.
"Warga bereaksi dengan sangat hati-hati," ujar juru bicara kementerian kesehatan dalam pernyataan Rabu (11/8/2021).
Si juru bicara mengatakan, sejauh ini belum ada laporan orang yang terkena cairan garam terinfeksi oleh virus corona.
Meski begitu, penyidik polisi Peter Beer kepada media Jerman berujar, mereka tetap mewaspadai potensi para penerima kondisinya memburuk jika sampai terpapar.
Baca juga: Diklaim Lebih Efektif, Dua Produsen Vaksin Covid-19 AS Naikkan Harga Per Dosis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.