Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tutup Sebagian Pelabuhan Tersibuk Ketiga di Dunia karena Infeksi Covid-19

Kompas.com - 12/08/2021, 23:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - China menutup sebagian pelabuhan peti kemas tersibuk ketiga di dunia setelah seorang pekerja terinfeksi Covid-19. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan lebih banyak kerusakan pada rantai pasokan dan perdagangan global yang sudah rapuh, sementara musim belanja utama semakin dekat.

Semua layanan peti kemas masuk dan keluar di terminal Meishan di pelabuhan Ningbo-Zhoushan dihentikan pada Rabu (11/8/2021) hingga pemberitahuan lebih lanjut, karena "gangguan sistem," menurut pernyataan dari pelabuhan.

Baca juga: “Kuburan Mobil” di Zhengzhou, Gambaran Mengerikan Kekuatan Banjir China

Melansir Bloomberg pada Kamis (12/8/2021), seorang karyawan menunjukkan hasil tes positif terkena virus Covid-19 menurut pemerintah kota di China timur itu.

“Otoritas China sangat ketat. Ketika mereka menemukan kasus, mereka akan sangat cepat menutup, mengisolasi pekerja, mengisolasi rekan kerja yang telah melakukan kontak dengan pekerja tertentu dan kemudian membuka kembali secepat mungkin,” kata Hugo De Stoop, CEO pengirim minyak Euronav NV mengenai wabah di pelabuhan itu.

Semua kontak dekat dari pekerja yang terinfeksi telah diidentifikasi dan dikarantina, menurut pernyataan Kota Ningbo.

Pelabuhan itu adalah yang tersibuk ketiga secara global dalam hal pengiriman kontainer pada 2020, dan tersibuk kedua di China setelah Shanghai, menurut publikasi maritim Lloyd's List.

Menurut konsultan keamanan GardaWorld, terminal yang ditutup itu menyumbang sekitar 25 persen dari kargo peti kemas melalui pelabuhan. Penangguhan tersebut diyakini dapat berdampak parah pada penanganan dan pengiriman kargo.

Baca juga: Varian Covid-19 Delta Menyebar, China Beri Izin Uji Coba Vaksin Campur

Ini adalah penutupan kedua pelabuhan China baru-baru ini karena Covid-19, setelah penutupan pelabuhan Yantian di Shenzhen dari akhir Mei selama sekitar satu bulan.

Hal itu menyebabkan barang-barang dicadangkan di pabrik dan tempat penyimpanan, sehingga kemungkinan mendorong lonjakan tarif pengiriman hingga level rekor, dan menjadi sumber inflasi.

Sementara gangguan terbaru ini dikhawatirkan akan semakin membebani pengiriman dan pasokan barang, menghambat pertumbuhan dan menaikkan harga.

Menurut laporan Bloomberg, diperpanjang penutupan di Ningbo bisa sangat menyakitkan bagi ekonomi dunia, karena perdagangan lintas laut biasanya meningkat menjelang akhir tahun dengan perusahaan mengirimkan produk Natal dan liburan.

Penemuan pekerja pelabuhan yang dites positif Covid-19 menunjukkan bahwa langkah-langkah pencegahan virus di Kota Ningbo masih memiliki celah, kata pemerintah setempat dalam sebuah pernyataan di situs webnya Kamis (12/8/2021).

Pernyataan itu juga mendesak para pejabat untuk menerapkan karantina, desinfeksi, dan menutup daerah yang terkena dampak untuk mencegah penyebaran virus.

Bandara Ningbo China juga menangguhkan penerbangan masuk dan keluar ke ibu kota Beijing mulai 11 Agustus karena "insiden kesehatan masyarakat", menurut laporan televisi pemerintah China pada Kamis (12/8/2021) melansir Reuters.

Baca juga: Lebih dari 40 Pejabat Lokal China Dihukum Setelah Dianggap Gagal Kendalikan Penyebaran Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com