Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada Langgar Aturan Ekspor Senjata ke Arab Saudi Lebih dari Rp 100 Triliun

Kompas.com - 12/08/2021, 10:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

OTTAWA, KOMPAS.com - Kanada melanggar hukum internasional karena menjual senjata ke Arab Saudi, menurut laporan baru kelompok hak asasi Amnesty International Canada dan Project Ploughshares.

Kedua kelompok itu mendesak Ottawa untuk menangguhkan semua ekspor senjata ke Riyadh, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Rabu (11/8/2021).

Laporan berjudul "No Credible Evidence: Canada’s Flawed Analysis of Arms Exports to Saudi Arabia" yang dirilis pada Rabu (11/8/2021), menuduh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau melanggar Perjanjian Perdagangan Senjata (ATT), perjanjian internasional Kanada.

Baca juga: 3 Senjata Rahasia Kuno yang Hilang dari Peradaban: Pedang Damaskus hingga Api Yunani

Senjata Kanada yang dikirim ke Arab Saudi dapat digunakan untuk memfasilitasi pelanggaran hukum kemanusiaan, dan hak asasi manusia internasional, terutama dalam konflik yang sedang berlangsung di Yaman.

"Telah ditetapkan melalui penyelidikan dan laporan ahli bahwa ekspor senjata Kanada (ke Arab Saudi) bertentangan dengan kewajiban hukum Kanada di bawah ATT,” bunyi laporan itu.

Perang di Yaman pecah pada akhir 2014, ketika pemberontak Houthi merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa.

Konflik meningkat pada Maret 2015, ketika Arab Saudi dan Uni Emirat Arab membentuk koalisi militer dalam upaya untuk memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Riyadh.

Baca juga: Rusia Segera Uji Coba Senjata Nuklir Hipersonik Terbaru, Tanda Peringatan untuk NATO

Perang di Yaman telah mendorong jutaan orang ke ambang bencana kelaparan, yang digambarkan oleh PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dan sedikitnya 233.000 orang telah tewas, menurut perkiraan PBB baru-baru ini.

"Ada bukti persuasif bahwa senjata yang diekspor dari Kanada ke KSA (Kerajaan Arab Saudi), termasuk LAV (kendaraan lapis baja ringan), dan senapan sniper, telah dialihkan untuk digunakan dalam perang di Yaman,” kata laporan itu.

“Mengingat risiko utama yang ditimbulkan oleh ekspor senjata Kanada ke KSA, Kanada harus segera mencabut izin ekspor senjata yang ada ke KSA dan menangguhkan penerbitan yang baru,” tandas laporan itu.

Baca juga: Meksiko Gugat Produsen Senjata AS atas Perdagangan Ilegal

Upaya Kanada

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada, Urusan Global Kanada, mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Rabu bahwa pemerintah “berkomitmen untuk sistem ekspor senjata yang ketat”.

“Kanada memiliki salah satu sistem kontrol ekspor terkuat di dunia, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia diabadikan dalam undang-undang kontrol ekspor kami,” kata Lama Khodr dalam sebuah pernyataan melalui email.

“Setelah peninjauan menyeluruh oleh pejabat, pemerintah mengumumkan tahun lalu bahwa izin untuk KSA sekarang sedang ditinjau berdasarkan kasus per kasus," ujar Khodr.

"Izin-izin ini tidak dikeluarkan secara otomatis dan masing-masing dari mereka diperiksa dengan cermat. Permohonan izin apa pun yang memiliki risiko substansial pelanggaran hak asasi manusia akan ditolak,” ucapnya.

Selama bertahun-tahun kelompok masyarakat sipil Kanada telah mendesak pemerintah federal untuk membatalkan kontrak senjata dengan Arab Saudi, dan menangguhkan semua izin di masa depan, dengan alasan bahwa senjata itu dapat digunakan dalam pelanggaran hak, baik di dalam negaranya maupun di Yaman.

Baca juga: Konflik Afghanistan Makin Parah, Rusia Tingkatkan Pasokan Senjata ke Asia Tengah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com