Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPCC: Suhu Bumi di Ambang Batas Aman pada 2030

Kompas.com - 11/08/2021, 19:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

JENEWA, KOMPAS.com - Dunia diprediksi akan melampaui batas aman kenaikan rata-rata suhu Bumi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Dalam laporan panel iklim PBB mengatakan bahwa untuk mengatasinya diperlukan langkah ekstrem dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pencemaran karbondioksida sudah sedemikian gawat, dunia diprediksi hanya punya waktu 15 tahun sebelum melampaui ambang batas kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat Celcius pada akhir abad.

Baca juga: Laporan Perubahan Iklim PBB Picu Aksi Protes dan Corat-coret di Australia

Kesimpulan itu termasuk dalam laporan Panel Antarnegara untuk Perubahan Iklim (IPCC) yang beranggotakan 195 negara.

Studi yang dirilis pada Senin (9/8/2021) itu menganalisa lebih dari 14.000 studi iklim untuk memberikan gambaran yang paling jelas tentang kondisi planet saat ini.

"Laporan ini membuka mata kita," kata Valérie Masson-Delmotte yang ikut menyusun studi tersebut, seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Selasa (10/8/2021).

Dengan membakar bahan bakar fosil dan melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer Bumi, aktivitas manusia menghangatkan suhu rata-rata Bumi sebanyak 1,1 derajat Celcius.

Baca juga: Facebook Dituduh Biarkan Industri Bahan Bakar Fosil Dorong Misinformasi Iklim

 

Di seluruh dunia, kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya gelombang panas, hujan lebat atau siklon tropis. Adapun di sejumlah kawasan, musim kemarau diprediksi akan berlangsung lebih lama.

Sejak laporan terakhir IPCC pada 2014 silam, ilmuwan kini lebih yakin bahwa perubahan iklim memperkuat potensi kebakaran hutan, bencana banjir atau cuaca ekstrem.

Solusi paling cepat adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Namun, laju dekarbonisasi sejauh ini terhalang sikap pemerintah, pelaku usaha, atau konsumen.

"Ketika saya melihat hasil temuan kami, saya berpikir kita sudah menghadapi krisis iklim," kata Sonia Seneviratne, ilmuwan iklim di Institute for Atmospheric and Climate Science di Universitas ETH Zuric, Swiss.

"Kita punya masalah yang sangat besar," ujar Seneviratne.

Baca juga: Kebakaran Hutan Landa AS, Biden Tegaskan Cegah Perubahan Iklim

Seberapa cepat perubahan iklim memanaskan Bumi?

Pada 2015, pemimpin dunia berjanji memperlambat laju pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius, atau paling ideal 1,5 derajat Celcius.

Namun saat ini, dunia sedang mengarah pada level kenaikan sebesar 3 derajat Celcius, menurut lembaga Jerman, Climate Action Tracker.

Meski sasaran 1,5 Celcius akan gagal tercapai dalam beberapa dekade ke depan, rata-rata suhu Bumi bisa dikembalikan ke level aman pada akhir abad dengan menerapkan pengurangan emisi yang ekstrem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com