Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Mumi Anak Singa Gua Zaman Es Ditemukan dalam Kondisi Sangat Baik, Masih Berbulu

Kompas.com - 09/08/2021, 10:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CBS News

 

MOSKWA, KOMPAS.com - Mumi dua anak singa gua ditemukan di Rusia, dan diyakini merupakan spesimen mumi singa gua dalam kondisi terbaik yang pernah ditemukan di dunia.

Boris, mumi jantan, ditemukan pada 2017 ketika Boris Berezhnev, seorang penduduk lokal dan kolektor gading mamut berlisensi, sedang mencari gading mamut di sepanjang Sungai Semyuelyakh di Siberia.

Temuan mumi anak singa gua itu diperkirakan berusia sekitar 43.448 tahun.

Baca juga: Kapal Surya Firaun Mesir Berusia 4.600 Tahun Dipindahkan Utuh ke Museum Agung Mesir

Setahun kemudian pada 2018, seekor anak betina ditemukan sekitar 15 meter jauhnya. Para peneliti menamainya Sparta, dan dia berusia sekitar 27.962 tahun.

Kedua mumi anak singa gua itu ditemukan sedalam 10 sampai 12 meter dan seukuran kucing rumah dewasa. “Anak-anak” itu diyakini baru berusia satu atau dua bulan ketika mereka dimumikan.

Para peneliti mengidentifikasi kedua anak mumi itu sebagai singa gua dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan 4 Agustus.

Singa gua hidup di seluruh Eropa dan Asia sampai kepunahan mereka sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kedua spesimen ini sangat penting karena kondisinya yang terpelihara dengan baik.

"Menemukan spesimen beku utuh seperti ini adalah penting," kata profesor Love Dalen, anggota tim peneliti Pusat Palaeogenetika Universitas Stockholm, kepada CBS News.

"Ini memungkinkan kita menemukan hal-hal baru tentang spesies yang punah, seperti warna bulunya ... hewan beku ini sering memiliki pelestarian DNA yang sangat baik, memungkinkan kita menyelidiki genom hewan yang punah.”

Baca juga: 8 Mumi Kuno di Dunia dengan Kisah Tersembunyi

Menurut Dalen, anak singa bernama Sparta sangat unik karena kemungkinan merupakan spesimen Zaman Es terbaik yang pernah ditemukan.

Karena mereka dibekukan dalam es, warna bulu mereka yang terlihat pada foto yang diambil setelah penemuan mereka mungkin sama dengan saat mereka masih hidup.

Singa gua mirip dengan singa Afrika modern, tetapi mereka "kemungkinan menyimpang dari singa modern sekitar 1,85 juta tahun yang lalu," kata Dalen.

"Mereka (singa gua zaman es) 20 persen lebih besar dari singa modern, dan jantan mungkin tidak memiliki surai. Singa gua kemungkinan beradaptasi dengan lingkungan yang dingin, dan merupakan predator teratas di ekosistem stepa hewan raksasa (zaman es)."

Singa gua sangat menarik karena banyaknya lukisan prasejarah yang menggambarkan mereka. Lukisan itu sebelumnya membantu para peneliti mempelajari anatomi hewan yang telah punah.

"Lukisan gua hanya menunjukkan singa tanpa surai. Jadi satu hipotesis berdasarkan seni gua adalah bahwa laki-laki tidak memiliki surai, sesuatu yang mungkin bisa kita uji menggunakan metode genetik di masa depan," terang Dalen melansir CBS News pada Minggu (8/8/2021).

Baca juga: 22 Mumi Mesir Diarak dalam Pawai Besar Layaknya Bangsawan Lewati Kairo

Halaman:
Sumber CBS News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com