Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tetap Rendah Setelah Pembatasan Covid-19 Dihapus, Sudahkan Inggris Keluar dari Pandemi

Kompas.com - 05/08/2021, 19:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber ABC News

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris mencatat penurunan kasus Covid-19 untuk hari kelima berturut-turut pada Selasa (3/8/2021). Kematian harian naik sedikit menjadi 138 hari itu, tetapi jumlahnya di bawah 100 selama hampir seminggu.

Kondisi ini jauh dari prediksi sebelumnya, ketika Menteri Kesehatan Inggris yang baru, Sajid Javid, memperingatkan negara itu tentang kemungkinan 100.000 kasus setiap hari pada awal musim panas.

Terlepas dari peringatan itu, pemerintah Inggris mencabut semua pembatasan Covid-19 yang tersisa terkait jarak sosial dan mandat penggunaan masker pada 19 Juli. Perdana Menteri Boris Johnson menyebut hari itu sebagai "Hari Kebebasan".

Baca juga: Kematian Akibat Narkoba di Inggris dan Wales Mencapai Rekor Tertinggi

Namun, kebijakan itu sempat dikritik sebagai langkah yang tidak bertanggung jawab, di tengah kekhawatiran gelombang ketiga Inggris yang didorong oleh varian delta yang sangat menular.

"Kebijakan yang mematikan," kata Dr Gabriel Scally, pakar kesehatan masyarakat terkemuka di Universitas Bristol.

"Kebodohan epidemiologis," ujar seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tetapi kemudian, kasus turun sekitar 40 persen, dan kematian serta rawat inap tetap rendah, meskipun semua pembatasan telah berakhir.

Kondisi terbaru di Inggris itu menimbulkan kebingungan di belahan dunia lain, yang masih berjuang menangani varian delta, termasuk di China.

Banyak yang menduga, kondisi itu terjadi karena tingkat vaksinasi yang tinggi di Inggris. Lebih dari 72 persen dari semua orang dewasa telah menerima dosis penuh vaksin Covid-19.

Kantor Statistik Nasional Inggris baru-baru ini mengumumkan bahwa diperkirakan 92 persen dari populasi di Inggris memiliki antibodi, baik melalui vaksinasi atau melalui infeksi Covid-19 sebelumnya.

Baca juga: Inggris Sumbang 100 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca ke Seluruh Dunia, Indonesia Termasuk

Namun beberapa ahli seperti profesor epidemiologi genetik Tim Spector dari King's College London, menyebut data tersebut tidak benar.

Dalam wawancara dengan Sky News, Spector mengatakan penurunan tiba-tiba dalam kasus "tidak pernah terjadi dalam pandemi".

Menurutnya yang terjadi saat ini di Inggris kemungkinan karena kurangnya orang muda yang dites, dan kasus tanpa gejala yang tidak dihitung dalam angka yang dilaporkan resmi.

Tapi argumen itu ditentang oleh, John Edmunds, seorang ahli epidemiologi dan anggota Komite Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat yang memberi nasihat kepada pemerintah Inggris tentang kebijakan Covid-19.

Kepada ABC News, Edmunds menjelaskan beberapa keadaan penting yang muncul dan dapat menjelaskan penurunan kasus yang tiba-tiba di Inggris.

Baca juga: Menkes Inggris Minta Maaf soal Twit Tak Usah Takut Covid-19

Halaman:
Baca tentang
Sumber ABC News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com