Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Atlet Australia Menghancurkan Kasur Kardus di Olympic Village Sebelum Pulang

Kompas.com - 04/08/2021, 07:17 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

SYDNEY, KOMPAS.com - Sejumlah atlet Australia menghancurkan kasur kardus mereka di kamar hotel Olympic village dan melubangi tembok sebelum mereka pergi.

Komite Olimpiade Australia mengatakan bahwa mereka juga menunjukkan "perilaku yang tidak dapat diterima" dalam penerbangan pulang.

Namun, sejauh itu bos tim Australia Ian Chesterman mengatakan tidak ada tindakan disipliner yang akan diambil karena para atlet telah meminta maaf.

Baca juga: Momen Dua Sahabat Sepakat Berbagi Emas Olimpiade dan Cerita Kebangkitan dari Cedera

Dia menambahkan bahwa kerusakan itu "kecil" dan "bukan hal yang paling sulit untuk merusak tempat tidur kardus".

"Beberapa anak muda membuat kesalahan, mereka telah meninggalkan kamar dalam kondisi yang tidak dapat diterima," ujar Chesterman seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (3/8/2021).

"Namun, kamarnya tidak sepenuhnya hancur," imbuhnya.

"Ini seperti buku: ketika seorang anak muda membuat kesalahan (bab pertama), bab kedua bagus, anak muda penuh penyesalan," ucapnya.

Baca juga: Momen Haru Atlet Qatar dan Italia Sepakat Berbagi Emas Olimpiade Setelah Bersaing Sengit

Kemudian, ia berkata, "Bab tiga adalah anak muda yang baik belajar dari kesalahan dan menjadi pribadi lebih baik".

Sementara ini, Chesterman tidak menyebutkan nama para atlet atau cabang olahraga yang mereka wakili.

Namun, Komite Olimpiade Australia mengatakan bahwa badan sepak bola nasional dan persatuan rugby sedang menyelidiki laporan tentang perilaku gaduh dalam penerbangan ke Sydney pada Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Beberapa Atlet Dituduh Pesta Minuman Keras dan Langgar Aturan Covid-19, Penyelenggara Olimpiade Gelar Penyelidikan

Rugby Australia mengatakan bahwa telah meluncurkan penyelidikan setelah ada informasi dari ofisial tim Australia tentang perilaku "tidak dapat diterima" dari pemain rugby dan sepak bola dalam penerbangan pulang dari Olimpiade Tokyo 2020.

"Rugby Australia telah mengetahui tentang insiden yang melibatkan program tujuh putra Australia setelah diberitahu oleh Komite Olimpiade Australia," katanya.

Matt Carroll, kepala eksekutif Komite Olimpiade Australia, mengatakan tidak ada keluhan resmi dari maskapai yang mengoperasikan penerbangan itu, tetapi menambahkan bahwa "perilaku yang tidak dapat diterima telah menjadi perhatian kami".

Baca juga: IOC Luncurkan Investigasi Formal atas Kasus Atlet Belarus yang Diusir Tim Olimpiade Negara Sendiri

"Ini sangat mengecewakan, tetapi baik (badan pengelola) rugby dan sepak bola telah memberitahu saya bahwa perilaku seperti itu tentu saja tidak dapat diterima dalam olahraga mereka dan dengan tulus meminta maaf kepada tim Olimpiade Australia," ujar Carroll.

"Para CEO telah mengambil tindakan yang tepat dan melaporkan kembali kepada kami," ungkapnya.

Tim rugby tujuh putra Australia mencapai perempat final di Olimpiade Tokyo 2020, kalah dari Fiji.

Pesepakbola putra tersingkir dari turnamen mereka di babak penyisihan grup. Para pesepakbola wanita tidak terlibat karena mereka masih berada di Olimpiade, mereka akan menghadapi Amerika Serikat dalam pertandingan perebutan medali perunggu pada Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Ini Penyebab Atlet Belarus Diusir Tim Olimpiade Negaranya Sendiri hingga Dilindungi Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Global
Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Global
Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Global
Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Global
PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

Global
Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Internasional
Menlu China Diskusi dengan Iran, Ini yang Dibahas

Menlu China Diskusi dengan Iran, Ini yang Dibahas

Global
DPR AS Bakal Lakukan Pemungutan Suara Terkait Bantuan Ukraina dan Israel

DPR AS Bakal Lakukan Pemungutan Suara Terkait Bantuan Ukraina dan Israel

Global
Demonstran Pro-Palestina Blokade Jembatan dan Jalanan di AS

Demonstran Pro-Palestina Blokade Jembatan dan Jalanan di AS

Global
Seperti Ini Sejarah Kelam Serangan Israel di Tanah Iran

Seperti Ini Sejarah Kelam Serangan Israel di Tanah Iran

Global
PBB Minta Iran dan Israel Menahan Diri, Dunia Tak Mampu Tanggung Banyak Perang

PBB Minta Iran dan Israel Menahan Diri, Dunia Tak Mampu Tanggung Banyak Perang

Global
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
[POPULER GLOBAL] Penikaman Massal di Sydney | WNI Sempat Interaksi Pelaku Penikaman

[POPULER GLOBAL] Penikaman Massal di Sydney | WNI Sempat Interaksi Pelaku Penikaman

Global
PM Malaysia: Serangan Iran terhadap Israel adalah Tindakan Sah

PM Malaysia: Serangan Iran terhadap Israel adalah Tindakan Sah

Global
UPDATE Penikaman Gereja Sydney, Polisi Tangkap Remaja 15 Tahun, Kerusuhan Pecah

UPDATE Penikaman Gereja Sydney, Polisi Tangkap Remaja 15 Tahun, Kerusuhan Pecah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com