Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Dua Sahabat Sepakat Berbagi Emas Olimpiade dan Cerita Kebangkitan dari Cedera

Kompas.com - 04/08/2021, 06:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Final Olimpiade Tokyo cabang lompat tinggi secara luar biasa berakhir dengan dua medali emas untuk Mutaz Essa Barshim dari Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia.

Setelah kompetisi dua jam yang melelahkan, keduanya tak terpisahkan dan dengan bersih melakukan lompatan terbaik 2,37 meter.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Momen Haru Qatar dan Italia Berbagi Medali Emas | Swiss Terlibat Penjajahan di Indonesia

Keduanya telah berusaha untuk menyamai rekor Olimpiade 2,39 meter. Namun baik Barshim dan Tamberi sama-sama gagal dalam tiga kali percobaan, melansir BBC.

Dengan ini penyelenggara mengajukan opsi untuk menentukan siapa yang akan memboyong medali emas Olimpiade Tokyo ke negaranya.

Mereka ditawarkan untuk melakukan lompatan penentuan dengan catatan bebas kesalahan pada hitungan mundur, untuk mengesahkan kepemilikan tunggal gelar (jump-off).

Alih-alih memilih tawaran itu, dua pria yang membina persahabatan kurang lebih sejak satu dekade lalu ini, justri membuat sejarah.

Untuk pertama kalinya sejak 1912, dua atlet berbagi podium untuk emas Olimpiade dalam atletik.

Versi video lainnya dengan jelas merekam momen-momen saat keputusan bersejarah itu akhirnya diambil.

Barshim dan Tamberi terlihat tengah diberi pengarahan terkait jump-off, setelah ofisial Olimpiade berusaha memecah kebuntuan dan menyatakan hasil pertandingan seri.

Baca juga: Momen Haru Atlet Qatar dan Italia Sepakat Berbagi Emas Olimpiade Setelah Bersaing Sengit

“Hasilnya seri. Kita bisa melanjutkan dengan jump off … (penentuan),” kata pengawas Olimpiade itu kepada kedua.

Tapi Barshim langsung balik bertanya: ”Apakah kami bisa memperoleh dua medali emas,”

Ofisial Olimpiade itu mengangguk, "Jika Anda setuju untuk membaginya ..."

Belum habis penjelasan keluar dari mulut pengawas pertandingan, tapi Barshim dan Tamberi tampaknya sudah menyatakan sepakat menghadirkan dua juara dalam pertandingan itu.

Mereka saling berpandangan dengan Barshim melemparkan anggukan dan mengulurkan tangannya untuk Tamberi (seolah menunggu kesepakatan).

Dengan penuh gairah Tamberi menyambut tangan rival yang juga sahabatnya itu, melompat ke arah Barshim dan memeluknya bergelayutan dengan emosi yang meluap-luap.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com