Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sita Kapal Tanker Singapura yang Kirim Minyak Ilegal ke Korea Utara

Kompas.com - 31/07/2021, 11:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat pada Jumat (30/7/2021) menyita kapal tanker minyak milik Singapura, yang mengirim minyak ilegal ke Korea Utara, kata Kementerian Kehakiman.

Hakim federal New York mengeluarkan keputusan perampasan yang memberi wewenang kepada AS, untuk mengambil alih kepemilikan kapal tanker M/T Courageous yang saat ini berada di Kamboja.

Kapal berkapasitas 2.734 ton itu dibeli oleh warga negara Singapura Kwek Kee Seng yang masih buron, menurut pernyataan Kementeriam Kehakiman AS.

Baca juga: Kapal Tanker Tabrak Kapal Kargo di Jepang, 3 Awak Kapal Masih Hilang

"Kwek dan rekan konspiratornya terlibat dalam skema ekstensif untuk menghindari sanksi AS dan PBB dengan menggunakan kapal di bawah kendali mereka untuk secara diam-diam mengangkut bahan bakar ke Korea Utara," kata kementerian dikutip dari AFP.

Dari Agustus hingga Desember 2019, Courageous secara ilegal tidak mengirimkan informasi lokasinya.

Citra satelit menunjukkan bahwa selama waktu itu, kapal tanker tersebut terlibat dalam pengiriman minyak dari kapal ke kapal senilai lebih dari 1,5 juta dollar AS (Rp 21,65 miliar) ke kapal Korea Utara.

Kementerian menuduh Kwek mencoba menggunakan perusahaan minyak sebagai kedok, berbohong kepada otoritas pelayaran internasional, dan sengaja tidak mengidentifikasi Courageous untuk menghindari deteksi.

Kwek lalu didakwa dengan konspirasi menghindari sanksi ekonomi terhadap Korea Utara dan konspirasi pencucian uang.

Baca juga: 3 Bulan Ditahan Iran, Kapal Tanker Korea Selatan Akhirnya Dibebaskan

Pihak berwenang Kamboja menyita kapal tanker itu pada Maret 2020 berdasarkan surat perintah AS dan menahannya di sana.

Kantor kejaksaan AS untuk distrik selatan New York mengajukan gugatan perdata terhadap kapal tanker itu pada 23 April.

Hubungan antara Washington dan Pyongyang sedang memanas.

Menteri Luar Negeri Korea Utara pada Juni menolak pembicaraan dengan Amerika Serikat, dengan mengatakan dialog semacam itu "Tidak akan membawa kita ke mana-mana."

Negosiasi antara kedua negara sudah lama terhenti untuk membahas sanksi internasional, dan apa yang harus diserahkan Korea Utara sebagai imbalan atas pencabutannya.

Baca juga: Israel: Pencemaran Terburuk di Laut Mediterania Bukan karena Kapal Tanker Yunani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com