TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang menekankan Olimpiade Tokyo jalan terus, meski kasus Covid-19 di ibu kota melonjak hingga 149 persen.
Pada Selasa (27/7/2021), ibu kota mencatatkan 2.849 kasus baru, meroket 149 persen dibanding rata-rata pekan sebelumnya.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengimbau warga untuk bekerja dari rumah dan menghindari pertemuan jika tidak mendesak.
Baca juga: Ibu Kota Jepang Dilanda Lonjakan Kasus Covid-19 Beberapa Hari Setelah Olimpiade Tokyo Dimulai
Meski begitu, pengganti Shinza Abe tersebut bersikeras pihaknya belum memikirkan untuk menghentikan pelaksanaan Olimpiade Tokyo.
Tak dijelaskan dampak langsung Olimpiade terhadap meroketnya infeksi Covid-19. Tetapi Profesor Kenji Shibuya, pakar kesehatan setempat, menyebut penularan berlangsung begitu cepat.
Dilansir Sky News, Profesor Shibuya menerangkan cepatnya kasus virus corona terjadi karena merebaknya varian Delta.
"Saya jelas tidak bisa mengaitkan begitu saja semuanya dengan Olimpiade, tetapi saya pikir ajang itu salah satu faktor," kata dia.
Profesor Shibuya memaparkan di satu sisi, publik tentu ingin melihat dan ikut bergembira ketika para atlet berlaga.
"Tetapi di sisi lain, kita harus, harus sangat khawatir dengan perkembangan situasi Covid-19," ujar dia.
Dia menuturkan dengan ribuan kasus harian, dia berharap publik Jepang bisa tersadar dan memikirkannya secara serius.
Sejak Olimpiade dimulai pada 23 Juli, publik berkerumun di event yang secara akses bisa dijangkau seperti balap sepeda jalanan dan triatlon.
Jika ada yang terinfeksi dari kerumunan tersebut, kecil kemungkinan masuk ke dalam statistik yang ditunjukkan pemerintah.
Baca juga: Robot Hitam ala Film Fiksi Ilmiah Meriahkan Olimpiade Tokyo, Apa Kemampuannya?
Sementara di antara peserta dan ofisial Olimpiade, sebanyak 162 positif terpapar corona, dan diminta mengisolasi diri.
Tokyo sendiri saat ini masih berada dalam status darurat Covid-19, berarti bar dan restoran tidak diperbolehkan menyajikan alkohol.
Selain itu, pemerintah setempat juga menetapkan jam malam yang diberlakukan mulai pukul 20.00 waktu setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.