Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Kerja 996 China Diprotes Rusak Keseimbangan Hidup Pekerja

Kompas.com - 25/07/2021, 11:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Jadwal kerja brutal di China yang dikenal sebagai "996" disalahkan karena membuat keseimbangan kehidupan kerja menjadi mustahil, dan menyebabkan stres yang tidak perlu.

Budaya ini bahkan dituding membunuh pekerja di beberapa perusahaan teknologi terkemuka China.

Insider mewartakan pada Jumat (23/7/2021), aturan yang tidak tertulis dari banyak tempat kerja China ini diperjuangkan oleh para pemimpin teknologi, dan dikecam oleh pekerja dan aktivis selama bertahun-tahun.

Baca juga: Uji Coba Kerja 4 Hari Seminggu dengan Gaji Sama, Sukses di Islandia

Kerja lembur normal?

"996," jadwal kerja yang mendorong atau memaksa karyawan untuk bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, enam hari seminggu, adalah hal biasa di antara perusahaan teknologi dan startup China.

Meskipun praktik ini secara teknis dilarang oleh hukum China, banyak perusahaan masih memberlakukan jam kerja ini secara informal atau formal.

"Kerja lembur sekarang normal," kata seorang blogger di Weibo, platform media sosial China yang mirip dengan Twitter.

"Yang lebih menakutkan adalah bahwa begitu banyak anak muda yang sudah terbiasa dengan ini, dan tidak berani memprotes. Sebab mereka tahu bahkan jika melakukannya (protes), itu akan sia-sia."

Baca juga: Fresh Graduate IPK 3,5 Lamar Kerja Jadi Manajer, Ditolak lalu Marah-marah

Menukar hidup demi uang

Bagi pekerja teknologi muda, jadwal kerja yang padat berarti lebih banyak kelelahan dan lebih sedikit waktu untuk hal-hal dasar seperti tidur, seks, atau kehidupan pribadi, menurut South China Morning Post.

Sebuah kelompok aktivis menciptakan proyek "996.ICU" di Github pada awal 2019. Melalui proyek ini para kritikus mencantumkan contoh kerja lembur yang tidak masuk akal dan perusahaan yang masuk daftar hitam, yang dituduh terlibat dalam praktik tersebut.

Tapi ada juga yang memasukkan perusahaan ke daftar putih dengan jam kerja yang lebih manusiawi, menurut laporan Reuters.

Kehebohan atas "996" kembali muncul pada Desember 2019, setelah seorang wanita berusia 22 tahun yang bekerja di Pinduoduo, sebuah perusahaan e-commerce, ambruk dan meninggal di jalan Urumqi, China.

Wanita diketahui baru meninggalkan pekerjaannya pada pukul 1.30 pagi waktu setempat. Dia dilihat sebagai korban lain dari budaya kerja berlebihan yang ekstrem, dan kemarahan berkobar di media sosial China.

"Cara kerja ini sangat berbahaya bagi tubuh manusia, kami telah mendengar banyak berita tentang kematian akibat kerja lembur dalam beberapa tahun terakhir, tetapi sistem lembur yang cacat ini masih berlaku," kata seorang blogger.

"Kita tidak bisa tidak mempertanyakannya, apakah benar-benar layak menukar hidup kita dengan uang?"

Baca juga: Cuti Ditolak, Pasien Covid-19 Kerja Bawa Tabung Oksigen ke Kantor

Para pendukung budaya 996

Tapi di China sendiri, banyak CEO teknologi yang mendukung jadwal itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com