BEIJING, KOMPAS.com - Dua belas orang tewas di kereta bawah tanah kota Zhengzhou, China, setelah hujan deras membuat banjir setinggi dada orang dewasa di gerbong kereta.
Sejumlah tentara diterjunkan untuk memimpin penyelamatan di kota berpenduduk lebih dari 10 juta orang di provinsi Henan, yang dilanda hujan deras hingga terjadi banjir di jalan-jalan dan kereta bawah tanah.
Pejabat kota Zhengzhou mengunggah pesan di Weibo, "Serangkaian hujan badai yang langka dan deras menyebabkan banjir di metro Zhengzhou".
Baca juga: Kepergok Tertawa saat Kunjungi Lokasi Banjir, Kandidat Pengganti Kanselir Jerman Minta Maaf
Dalam unggahan itu ia juga mengatakan bahwa ada 12 orang yang tewas dan 5 orang terluka, saat ratusan orang diselamatkan dari kereta bawah tanah.
Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan penumpang kereta bawah tanah berjuang melawan air yang naik dengan cepat di dalam gerbong kereta.
Media lokal melaporkan, tim penyelamat memotong atap gerbong kereta untuk dapat menarik keluar para penumpang ke tempat yang aman.
Gambar lain menunjukkan penyelamatan dramatis terhadap para perjalan kaki di Zhengzhou saat dihantam arus deras yang mengalir di jalan-jalan.
Baca juga: Mengenal Delta Works, Cara Belanda Mengatasi Banjir
Melansir AFP pada Rabu (21/7/2021), kerabat di luar kota Zhengzhou mengungkapkan di Weibo bahwa mereka berharap cemas adanya informasi kondisi terkini saat jaringan komunikasi ke kota terputus.
"Apakah lantai 2 dalam bahaya? Orangtua saya tinggal di sana, tetapi saya tidak dapat menghubungi mereka melalui telpon," tulis salah satu pengguna Weibo.
"Saya tidak tahu lebih banyak tentang situasi mereka. Saya di Tianjin dan orangtua saya di Zhengzhou," lanjutnya yang menggunakan nama Hou, ketika dihubungi oleh AFP.
"Saya sangat cemas," ucapnya.
Pihak berwenang China telah mengeluarkan peringatan keras untuk provinsi Henan karena banjir masih akan berlanjut melanda wilayah tersebut.
Baca juga: Lihat Dampak Banjir, Angela Merkel: “Untungnya Jerman Dapat Mengelola Ini secara Finansial”
Ketika skala bencana terus berlanjut pada Rabu (21/7/2021), tentaraa China memperingatkan bahwa bendungan yang rusak yang terletak sekitar 1 jam dari kota Zhengzhou "dapat runtuh kapan saja", setelah rusak parah akibat badai hebat.
Pada Selasa (20/7/2021) malam waktu setempat, unit regional Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah memperingatkan bahwa hujan deras yang tak henti-henti telah menyebabkan jebolnya bendungan Yihetan di Luoyang sepanjang 20 meter.
Bendungan itu disebut berisiko "dapat runtuh kapan saja", yang mengancam kota Luoyang yang berpenduduk sekitar 7 juta orang.