KOMPAS.com - Peralihan stasiun pelacakan satelit dari Angkatan Udara ke Angkatan Luar Angkasa yang baru, sudah diresmikan dengan tanda baru.
Dilansir AP (16/7/2021), tanda US Space Force dipasang di luar instalasi di New Boston, sekaligus menurut Angkatan Udara, menyelesaikan perpindahan yang diumumkan akhir tahun lalu.
“Stasiun Angkatan Udara Boston yang baru ini adalag rumah bagi Skuadron Operasi Luar Angkasa 23d. Namanya telah diganti untuk lebih mencerminkan perannya dalam Angkatan Luar Angkasa AS,” kata Sersan Master Kyle Duley, inspektur Skuadron Operasi Luar Angkasa 23d.
“Ini adalah waktu yang menyenangkan dan bersejarah untuk menjadi bagian dari misi luar angkasa,” tambahnya.
Baca juga: Logo US Space Force Tampak Mirip dengan Lencana Star Trek
“Peluncuran Angkatan Luar Angkasa AS mendorong kita ke era baru, di mana langit tidak lagi membatasi, dan Stasiun Luar Angkasa New Boston bangga menjadi bagian dari sejarah dan misi penting itu,” kata Kolonel Roy Rockwell, komandan Space Delta 6, yang memimpin upacara tersebut.
Skuadron Operasi Luar Angkasa 23d telah beroperasi selama lebih dari 60 tahun, menurut Angkatan Udara. Ini adalah bagian dari US Space Force Delta 6, yakni Space Access & Cyberspace Operations, yang berkantor pusat di Pangkalan Angkatan Udara Schriever, Colorado.
Skuadron ini, disebut “bagian dari jaringan penting situs yang beroperasi 24 jam per hari, memberikan komando satelit penting dan kemampuan kontrol untuk lebih dari 190 Departemen Pertahanan, satelit nasional dan sipil yang melakukan operasi intelijen, cuaca, navigasi, peringatan dini dan komunikasi,” kata Angkatan Udara.
Lalu, bagaimana cikal bakal US Space Force yang pada Juni lalu diresmikan kantornya ini?
Baca juga: Meski Ada Rintangan, Trump Terus Maju Wujudkan Space Force
Dilansir Air Force Times, US Space Force atau Angkatan Luar Angkasa AS adalah cabang dinas militer AS independen ke-6, yang ditugaskan dengan misi dan operasi dalam domain ruang angkasa yang berkembang pesat.
Space Force telah diresmikan dalam undang-undang pada 20 Desember 2019 sebagai bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2020.
Pada 18 Juni 2018, Presiden Donald Trump mengarahkan Pentagon untuk mulai merencanakan Angkatan Luar Angkasa, yang akan menjadi dinas militer baru pertama dalam lebih dari 70 tahun, setelah pembentukan Angkatan Udara AS pada tahun 1947.
Peluncuran Pasukan Luar Angkasa AS yang independen, masih dilansir Air Force Times, mendorong Angkatan Udara AS ke era baru yang didedikasikan untuk melindungi kepentingan dan keamanan nasional AS di luar angkasa.
Wakil Presiden Mike Pence dan Departemen Pertahanan, selanjutnya merilis rincian lebih lanjut tentang pasukan yang direncanakan pada 9 Agustus 2018 ini.
Hal ini mengutip rencana untuk membuat komando kombatan terpisah, yakni.Komando Luar Angkasa AS, di samping layanan independen yang diawasi oleh sekretaris sipil pada 2020.
Baca juga: Pembentukan Space Force ala Trump Butuh Biaya Rp 192 Triliun
Departemen Pertahanan meneruskan proposal Angkatan Luar Angkasa ke Kongres pada 1 Maret 2019.