TEL AVIV, KOMPAS.com – Israel membombardir Lebanon dengan artileri pada Selasa (20/7/2021) pagi waktu setempat sebagai tanggapan atas serangan roket.
Tentara Israel mengatakan, sebelumnya ada dua roket yang ditembakkan dari wilayah Lebanon ke wilayah Israel.
Salah satu roket tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara sedangkan roket satunya menghantam tanah terbuka.
Baca juga: Skandal Spyware Pegasus Buatan Israel Merebak, Ini Kata Presiden Uni Eropa
"Sebagai tanggapan, artileri (Israel) menyerang di wilayah Lebanon," kata tentara Israel sebagaimana dilansir AFP.
Seorang sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada AFP bahwa roket-roket itu ditembakkan ke Israel dari daerah Qlaileh, Lebanon bagian selatan.
Sumber itu mengatakan, tentara Lebanon belum mengidentifikasi kelompok mana yang bertanggung jawab atas peluncuran roket tersebut.
Kepala Staf Umum Militer Israel Aviv Kohavi menuturkan, Israel akan menanggapi setiap upaya pelanggaran wilayah mereka baik secara terbuka atau rahasia, atau dua-duanya.
Baca juga: 50.000 Nomor Telepon Dipantau Spyware Pegasus Buatan Israel, Mayoritas Jurnalis dan Aktivis
Pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah perbatasan, UNIFIL, mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan keamanan di daerah itu.
UNIFIL menuturkan, pihaknya juga meluncurkan penyelidikan dan bekerja sama dengan militer Lebanon.
"UNIFIL melakukan kontak langsung dengan para pihak untuk mendesak pembatasan maksimum dan menghindari eskalasi lebih lanjut," ujar UNIFIL.
Terakhir kali roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel adalah pada Mei, bertepatan dengan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang berlangsung selama 11 hari.
Baca juga: Pegasus, Spyware Rancangan Perusahaan Israel Retas Banyak Jurnalis dan Aktivis di Dunia
Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat keamanan Israel menyatakan keprihatinannya atas krisis ekonomi yang semakin dalam di Lebanon dan konsekuensinya bagi keamanan perbatasan.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menulis di Twitter bahwa Lebanon bertanggung jawab atas roket yang ditembakkan dari daerahnya.
“Karena memungkinkan teroris beroperasi di dalam wilayahnya,” tulis Gantz di Twitter.
"Kami tidak akan membiarkan krisis sosial, politik dan ekonomi di Lebanon berubah menjadi ancaman keamanan bagi Israel,” imbuh Gantz.
Baca juga: Penemuan Medis Terbaru Israel, Gumpalan Darah untuk Sembuhkan Luka Kronis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.