Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Dampak Banjir, Angela Merkel: “Untungnya Jerman Dapat Mengelola Ini secara Finansial”

Kompas.com - 19/07/2021, 06:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel menyurvei apa yang disebutnya sebagai pemandangan "nyata, mengerikan" di sebuah desa yang hancur pada Minggu (18/7/2021), ketika jumlah korban tewas akibat banjir di Eropa Barat meningkat di atas 180.

Dia pun berjanji memberikan bantuan keuangan dengan cepat, dan melipat gandakan fokus politik untuk mengekang perubahan iklim.

Baca juga: Video Dahsyatnya Banjir Eropa: Mobil Hanyut, 183 Orang Tewas, Ribuan Hilang

Merkel mengunjungi Schuld, sebuah desa di tikungan sempit Sungai Ahr di Jerman barat. Di sana banyak bangunan rusak atau hancur oleh banjir yang naik dengan cepat pada Rabu malam (14/7/2021).

Meskipun Wali Kota Schuld mengatakan tidak ada yang terbunuh atau terluka di sana, banyak tempat lain yang tidak seberuntung itu.

Korban tewas di wilayah Ahrweiler, di mana kota Schuld berada, mencapai 112. Pihak berwenang mengatakan orang-orang masih hilang dan mereka khawatir jumlah korban masih akan bertambah.

Di negara bagian tetangganya, Rhine-Westphalia Utara, yang memiliki penduduk terpadat di Jerman, 46 orang tewas, termasuk empat petugas pemadam kebakaran. Belgia mengonfirmasi 31 kematian.

Menurut Merkel, sepanjang jalan menuju Schuld, sebagian masih dipenuhi puing-puing dan lumpur di bawah sinar matahari yang cerah.

Dengan "gambaran nyata, harus saya katakan, situasi yang realita dan menyeramkan."

"Ini mengejutkan, saya bisa mengatakan bahwa bahasa Jerman hampir tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kehancuran yang telah terjadi," katanya pada konferensi pers di kota terdekat melansir AP.

Baca juga: Korban Tewas Banjir Bandang Eropa Capai 183 Jiwa, Ratusan Hilang


Merkel mengatakan pihak berwenang akan bekerja untuk "memperbaiki lingkungan di kawasan yang indah ini, selangkah demi selangkah."

Kabinetnya akan menyetujui program bantuan keuangan jangka menengah dan pada Rabu (21/7/2021).

Menteri Keuangan Olaf Scholz mengatakan kepada surat kabar Bild am Sonntag bahwa lebih dari 300 juta euro (354 juta dollar AS setara Rp 5,1 triliun) akan dibutuhkan segera.

Para pejabat, kata dia, harus membuat program pembangunan kembali jangka panjang, yang menurut pengalaman banjir sebelumnya, akan bernilai miliaran euro.

“Untungnya, Jerman adalah negara yang dapat mengelola ini secara finansial,” kata Merkel, yang mengundurkan diri sebagai kanselir setelah pemilihan pada September.

“Jerman adalah negara yang kuat dan kami akan menghadapi kekuatan alam ini dalam jangka pendek, tetapi juga dalam jangka menengah dan panjang, melalui kebijakan yang lebih memperhatikan alam dan iklim daripada yang kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Itu akan diperlukan juga.”

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by The New York Times (@nytimes)

Baca juga: Tak Hanya Pemanasan Global, Ini 5 Penyebab Banjir Eropa 2021 Sangat Parah

Halaman:
Sumber AP

Terkini Lainnya

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com