KOMPAS.com - Luka kronis, termasuk luka bakar, luka diabetes yang tidak kunjung sembuh, sering mengakibatkan hal yang fatal.
Luka semacam ini, seringkali mengarah pada tindakan amputasi.
Tapi, ada penemuan baru yang bisa "menipu" tubuh manusia agar bisa menyembuhkan bagian yang luka.
Ini dinamakan sistem "bekuan darah eksternal" yang terbuat dari darah pasien sendiri.
Baca juga: Pertolongan Pertama Luka Bakar, Jangan Pakai Odol
Perawatan dari penemuan medis terbaru yang berasal dari Israel ini mendapat sambutan positif di banyak negara, dan sudah diaplikasikan dalam berbagai kasus luka.
Penemuan ini diinisiasi RedDress, sebuah perusahaan perawatan luka swasta yang berbasis di AS dan Israel.
30 Juni lalu, RedDress mengumumkan telah menerima izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk sistem perawatan ini.
Dilansir Globe Newswire, sistem yang dinamkan RD2 Ver.02 ini merupakan kelanjutan dari Sistem RD1 RedDress yang sudah ada sebelumnya, dan dipasarkan sebagai sistem ActiGraft.
“Persetujuan FDA atas ActiGraft terbaru memungkinkan kami untuk memperkenalkan generasi berikutnya dari sistem ActiGraft," kata Robert Mueller, Manajer Umum RedDress.
“Peluncuran ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung penyedia layanan kesehatan dan memajukan perawatan luka yang tidak dapat disembuhkan,” tambahnya.
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Anggur Merah?
Sistem ActiGraft Ver.02 digunakan di tempat perawatan untuk persiapan Whole Blood Clot (WBC) yang aman dan cepat.
Hal ini diambil dari sampel kecil darah tepi pasien sendiri.
Di bawah pengawasan seorang profesional, WBC yang diproduksi ActiGraft Ver.02 System dioleskan ke luka.
Nantinya, ini berfungsi sebagai penutup dan pelindung, yang dengan sendirinya bisa memulihkan luka.
Baca juga: Benarkah Penderita Diabetes Rentan Terinfeksi Covid-19?
ActiGraft dapat digunakan untuk pengelolaan luka kulit yang menyebar.
Mulai dari ulkus kaki, cedera tekanan, ulkus diabetes, dan luka debridement mekanis atau pembedahan, bisa disembuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.