Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Kesehatan AS: Covid-19 Menjadi Pandemi Bagi yang Tidak Divaksinasi

Kompas.com - 17/07/2021, 07:41 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (16/7/2021) memohon warganya untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19, ketika kasus, rawat inap, dan kematian kembali melonjak.

"Ada pesan jelas yang datang: ini menjadi pandemi bagi mereka yang tidak divaksinasi," kata direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Rochelle Walensky kepada wartawan melansir AFP.

Baca juga: Sejumlah Daerah di China Wajibkan Vaksin Covid-19 untuk Anak Kembali ke Sekolah dan Gunakan Fasilitas Hotel serta Lainnya

Badan tersebut melaporkan lebih dari 33.000 kasus baru Covid-19 AS pada Kamis (15/7/2021), menjadikan rata-rata tujuh hari naik menjadi 26.306, meningkat 70 persen dari minggu sebelumnya.

Rata-rata tujuh hari rawat inap di rumah sakit AS adalah sekitar 2.790 per hari, meningkat 36 persen.

Dan setelah berminggu-minggu penurunan, rata-rata tujuh hari kematian AS adalah 211, meningkat 26 persen.

Lonjakan terjadi pada komunitas dengan tingkat vaksinasi rendah, dan "orang Amerika yang tidak divaksinasi bertanggung jawab atas hampir semua rawat inap dan kematian Covid-19 baru-baru ini" kata Jeff Zients, koordinator respons virus corona Gedung Putih.

Gelombang baru didorong oleh varian Delta, yang sekarang menyumbang lebih dari 80 persen kasus baru, menurut pelacak covSpectrum.

Sebuah studi baru-baru ini di jurnal Virological menunjukkan varian Delta tumbuh lebih cepat di dalam tubuh dibandingkan dengan strain sebelumnya.

Orang yang terinfeksi varian delta juga melepaskan lebih banyak virus di udara, dan sangat meningkatkan kemungkinan penularannya.

Baca juga: Studi Terbaru: Vaksin Covid-19 BioNTech Hasilkan Antibodi 10 Kali Lebih Banyak dari Sinovac

Vaksin, termasuk yang dibuat oleh Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson, tetap sangat efektif melawan varian tersebut. Tetapi kampanye inokulasi AS telah melambat secara drastis dalam beberapa minggu terakhir.

Presiden AS Joe Biden menetapkan 4 Juli sebagai target 70 persen orang dewasa untuk menerima satu atau lebih dosis vaksin Covid-19.

Tetapi pada 15 Juli, angka itu masih hanya 67,9 persen. Pada tingkat saat ini, tujuan tidak akan tercapai sampai akhir bulan.

Beberapa negara bagian, yang memilih mantan presiden Partai Republik Donald Trump dalam pemilihan 2020, memiliki tingkat vaksinasi yang jauh lebih rendah daripada yang memilih Biden dari Partai Demokrat.

Lokasi itu sekarang menjadi pusat lonjakan Covid-19 . Hotspot termasuk Missouri, Arkansas, dan Louisiana.

Tetapi pejabat kesehatan berharap bahwa, karena 80 persen dari kelompok usia yang paling rentan di atas 65 tahun divaksinasi sepenuhnya, peningkatan rawat inap dan kematian tidak akan sedramatis lonjakan kasus.

Ini akan mengikuti pola yang terlihat di Israel dan Inggris, negara-negara yang dilanda gelombang Delta namun tinggi tingkat vaksinasinya.

Sebuah panel ahli yang diadakan oleh CDC minggu depan akan memeriksa apakah orang yang kekebalannya terganggu, yang tubuhnya memberikan respons di bawah standar terhadap vaksin Covid-19, mungkin memerlukan dosis ketiga, kata Walensky.

Baca juga: WHO: Mencampur Vaksin Covid-19 Berbeda Tidak Dapat Diputuskan oleh Individu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com