Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Israel Minta Peningkatan Anggaran agar Bisa Serang Iran

Kompas.com - 15/07/2021, 10:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meminta kenaikan anggaran yang besar agar bisa menyiapkan serangan terhadap program nuklir Iran dengan baik.

Kabar tersebut mulanya diembuskan oleh penyiar publik Kan pada Rabu (14/7/2021). IDF meminta kenaikan anggaran dalam diskusi awal tentang perumusan anggaran.

Kan melaporkan, diskusi tersebut dilangsungkan saat Israel mempersiapkan kemungkinan jika upaya pengaktifan kembali perjanjian nuklir Iran gagal membuahkan hasil.

Baca juga: UEA Jadi Negara Teluk Arab Pertama yang Buka Kedutaan di Israel

Secara terpisah, menurut laporan Channel 12 pada Rabu, IDF menuduh mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang kini menjadi oposisi gagal mempersiapkan skenario seperti itu.

Militer Israel tersebut mengeklaim, Netanyahu tidak mengalokasikan dana yang diperlukan untuk menyusun serangan militer yang mungkin diperlukan dalam beberapa bulan mendatang jika Israel ingin menyerang Iran sebelum memiliki kapasitas ledakan nuklir.

Melansir The Times of Israel, operasi semacam itu memerlukan persiapan yang signifikan.

Para perwira di IDF khawatir jika terjadi keterlambatan dalam perencanaannya, dapat mengarah pada skenario di mana Israel hanya bisa memberikan acaman kosong belaka.

Baca juga: Israel Tawarkan Suntikan Ketiga Vaksin Covid-19 Pfizer kepada Orang Dewasa Berisiko

Channel 12 mengutip seorang sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengenai rencana kenaikan anggaran tersebut.

Sumber tersebut mengatakan, pengabaian Netanyahu memungkinkan Iran mencapai titik paling maju dalam program nuklirnya.

Sumber itu melontarkan pernyataan itu sebagai tanggapan atas sebuah opini yang diterbitkan oleh oposisi di surat kabar Hayom yang pro-Netanyahu.

Dalam opini tersebut, penulis mengeklaim bahwa pemerintah baru yang dipimpin Bennett hanya diam saja ketika Iran “menciptakan bom”.

Baca juga: Netanyahu Akhirnya Keluar dari Kediaman PM Israel Setelah Nyaris Sebulan Dicopot

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com