Korban Tewas Terbakarnya Bangsal Covid-19 di Irak Bertambah Jadi 64 Orang

BAGHDAD, KOMPAS.com - Korban tewas bangsal Covid-19 yang kebakaran di kota Nasiriya, Irak, dilaporkan bertambah jadi 64 orang.

Insiden itu menyulut kebakaran kerabat korban, yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Rumah Sakit al-Hussein.

Tidak diketahui dari mana api yang kemudian membakar bangsal isolasi itu. Namun, laporan setempat menyebut kebakaran terjadi setelah tangki oksigen meledak.

Baca juga: 50 Orang di Bangsal Isolasi Covid-19 Rumah Sakit di Irak Tewas dalam Kebakaran

Dilansir BBC Selasa (13/7/2021), Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi memerintahkan agar kepala rumah sakit ditahan.

Selain 64 pasien tewas, media Irak melaporkan korban luka terbakarnya bangsal Covid-19 mencapai 70 orang.

Ketua parlemen Mohammed al-Halbousi menyalahkan pemerintahan al-Kadhimi yang dianggap gagal melindungi rakyat Irak.

"Sekarang sudah saatnya mengakhiri kegagalan yang mengerikan ini," kata al-Halbousi dalam kicauannya di Twitter.

Reuters mewartakan, bentrokan terjadi antara keluarga korban dengan aparat keamanan, dengan dua mobil polisi dibakar.

Sumber dari tim medis kepada Associated Press mengungkapkan, bangsal tersebut dibangun tiga bulan lalu dan bisa menampung 70 pasien.

"Saya mendengar ledakan di bangsal virus corona. Tak lama sesudahnya api muncul dengan cepat," ujar salah satu staf keamanan.

Pada April, tangki oksigen meledak di rumah sakit Baghdad, membunuh 82 orang melukai 110 lainnya. Membuat Menteri Kesehatan Hassan al-Tamimi mundur.

Sistem kesehatan di "Negeri 1001 Malam", yang kewalahan karena bertahun-tahun konflik dan korupsi, makin menderita dengan adanya corona.

Otoritas kesehatan Irak melaporkan total kasus Covid-19 mencapai 1,4 juta kasus, dan lebih dari 17.000 orang meninggal.

Pemerintah setempat baru memberikan dosis pertama vaksin kepada satu juta dari total 40 juta warganya.

Baca juga: Dokter Bangsal Covid-19 Dipukuli Massa Setelah Pasien Meninggal