Inilah Momen Terduga Pembunuh Presiden Haiti Babak Belur Dihajar Massa

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar memperlihatkan terduga pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise babak belur dihajar massa.

Moise tewas ditembak di kediaman pribadinya di Port-Au-Prince pada Rabu (7/7/2021) oleh sekelompok bersenjata.

Polisi menyatakan, mereka mengidentifikasi ada 26 warga Kolombia dan dua penduduk AS terlibat dalam serangan dini hari tersebut.

Baca juga: Presiden Jovenel Moise Dibunuh, Haiti Minta Bantuan Pasukan AS

Video yang viral menunjukkan salah satu terduga tentara bayaran Kolombia diarak ke Port-Au-Prince oleh warga.

Di tayangan tersebut, pria itu nampak telanjang dada dan diseret dalam keadaan berdarah oleh massa yang berteriak kepadanya.

Video kedua memperlihatkan terduga pembunuh kedua diikat dengan tali, dan didorong oleh penduduk yang marah.

Rekaman itu muncul setelah sebelumnya, dua warga AS ditangkap dan dibawa oleh polisi ke hadapan media.

James Solages dan Joseph Vincent ditangkap bersama 15 warga Kolombia lainnya. Mereka dipamerkan bersama sejumlah barang bukti.

Di antaranya paspor, senjata, dan alat yang dipakai untuk membunuh Presiden Jovenel Moise, dikutip The Sun Jumat (9/7/2021).

Baca juga: 17 Eks Tentara Kolombia Diduga Terlibat Pembunuhan Presiden Haiti

Solages, yang tinggal di Fort Lauderdale, menjabarkan dirinya sebagai agen diplomatik bersertifikat.

Selain itu dalam situs yang dia buat pada 2019, pria 35 tahun itu juga menyebut dirinya politisi semula.

Meski begitu, dalam situsnya dia mengaku pernah bekerja sebagai petugas keamanan Kedutaan Besar Kanada di Port-Au-Prince.

Di laman LinkedIn, di bagian kolom "kemampuan", Solages menulis "polisi militer". Adapun Vincent tinggal di Miami.

Kementerian Luar Negeri AS mengaku sudah mengetahui ada warganya yang diduga menjadi pelaku pembunuhan Moise. Namun enggan berkomentar lebih lanjut.

Baca juga: Setelah Pembunuhan Presiden Haiti, Dua Perdana Menteri Berebut Kekuasaan

Sementara itu, tiga terduga tersangka dilaporkan tewas dalam baku tembak, dengan delapan lainnya masih buron.