Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peter R de Vries: Reporter Kriminal Belanda, Musuh Para Penjahat Kelas Kakap

Kompas.com - 07/07/2021, 18:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC,ABC

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Peter Rudolf de Vries adalah salah satu reporter investigasi terkemuka, spesialis kasus kejahatan di Belanda.

Peter R de Vries, namanya sangat dikenal publik Kincir Angin karena karyanya dalam mengungkap mafia dan bandar narkoba. Ia telah membantu polisi memecahkan sejumlah kasus penjahat kelas kakap.

Pada 1983, de Vries mengungkap kasus penculikan raja bir Freddy Heineken yang dilakukan oleh Willem Holleender. Pada 2013, Holleeder dihukum karena memberikan ancaman kepada de Vries.

Baca juga: Seorang Reporter Kriminal Belanda Diincar Penjahat, Ditembak hingga Luka Parah

Pada 2019, Holleeder yang seorang bos gangster paling terkenal di Belanda, mendapatkan hukuman seumur hidup karena keterlibatannya dalam 5 pembunuhan.

De Vries mengangkat kasus kejahatan tersebut dalam sebuah novel, yang kemudian diangkat menjadi film "Kidnapping Freddy Heineken" yang dibintangi oleh Anthony Hopkins.

Reporter yang saat ini berusia 64 tahun juga telah memenangkan Emmy Award untuk acara televisi yang dibuatnya tentang kasus Natalee Holloway, seorang remaja AS yang menghilang di pulau Karibia Aruba pada 2005.

De Vries sering bertindak sebagai juru bicara untuk saksi dalam kasus kejahatan yang ditangani polisi atau pengadilan.

Salah satunya, ia bertindak sebagai penasihan untuk Nabil B, seorang mantan anggota geng yang bersaksi dalam kasus kejahatan Ridouan Taghi, tersangka gembong narkoba.

Pria berkebangsaan Maroko-Belanda dan rekan-rekannya saat ini diadili di Belanda atas pembunuhan serta perdagangan narkoba.

De Vries adalah tamu reguler dalam program televisi Belanda, yang memberikan komentar terkait kasus kejahatan, berpengalaman terhubung dengan berbagai sumber dari lembaga penegak hukum maupun dari dunia hitam.

Pekan lalu, dia meluncurkan kampanye crowdfunding untuk mencoba mengumpulkan 1 juta euro untuk menyelesaikan kasus kejahatan pelik dari korban bernama Tanja Groen, sebelum orangtuanya meninggal.

Baca juga: Deretan Kontroversi Robert Reilly, Direktur VOA yang Depak Reporter Asal Indonesia dari Gedung Putih

Diincar penjahat

Pada Rabu (7/7/2021), de Vries ditembak beberapa menit setelah meninggalkan studio TV, di mana ia menjadi tamu dalam program bincang-bincang.

Penembakan terjadi sekitar pukul 19.30, saat reporter kriminal itu berjalan keluar studio di jalan dekat alun-alun pusat kota Leidseplein, seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (6/7/2021).

Lima tembakan melesat dari jarak dekat, salah satunya mengenai kepala reporter berusia 64 tahun itu.

Beberapa menit sebelumnya, dia muncul di program TV RTL Boulevard untuk berbicara tentang kasus seorang penata rambut yang dibunuh pada 2019.

Halaman:
Sumber BBC,ABC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com