Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Sebabkan Krisis, Kim Jong Un Pecat Pejabat Senior

Kompas.com - 01/07/2021, 12:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memecat beberapa pejabat senior Korea Utara.

Para pejabat senior tersebut dipecat karena dituding menyebabkan krisis dalam upaya melawan virus corona.

Baca juga: Ada Insiden Terkait Covid-19, Kim Jong Un Marahi Pejabatnya

Di antara mereka yang dipecat, salah satunya adalah anggota komite politbiro Partai Buruh yang berkuasa.

Melansir AFP, Selasa (29/6/2021), politbiro merupakan badan pembuat keputusan tertinggi di Partai Buruh.

Setelah mengumumkan pemecatan tersebut, Kim Jong Un mengangkat seorang pejabat untuk mengisi kekosongan satu kursi di politbiro. 

Baca juga: Kim Jong Un: Korea Utara dalam Krisis Besar karena Covid-19

Harian Rodong Sinmun yang dikelola pemerintah melaporkan, Kim Jong Un mengumumkan pemecatan para pejabat tersebut dalam rapat Partai Buruh.

“Pejabat yang bertanggung jawab telah menyebabkan insiden serius yang menciptakan krisis besar bagi keselamatan negara dan rakyat," kata Kim Jong Un.

Kendati demikian, Rodong Sinmun tidak memberikan rincian insiden atau keputusan apa yang akhirnya membuat sejumlah pejabat senior tersebut dipecat.

Baca juga: Kim Jong Un Diminta Bawahannya Turunkan Berat Badan karena Sesak Napas

Sampai saat sini, Korea Utara mengeklaim bahwa tidak ada satu pun kasus Covid-19 di negara tersebut.

Awal bulan ini, Kim Jong Un membuat pengakuan yang mengejutkan dengan menyatakan bahwa Korea Utara mengalami kekurangan pangan.

Dalam parade militer pada Oktober 2020, Kim Jong Un berterima kasih sambil menangis kepada rakyatnya.

Baca juga: Korea Utara Akui Berat Badan Kim Jong Un Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com