Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Tantang Manny Pacquiao Ungkap Adanya Korupsi di Filipina

Kompas.com - 29/06/2021, 20:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Asia One

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menantang Manny Pacquiao mengungkap siapa saja pejabat yang melakukan korupsi di pemerintahannya.

Presiden berjuluk The Punisher itu ingin membuktikan Pacquiao tidak berteater politik jelang pemilihan presiden.

Komentar Duterte merupakan babak terbaru perseteruan mengejutkan di antara sang presiden dan Pacquiao, yang notabene pendukung sekaligus calon penggantinya.

Baca juga: Profil Rodrigo Duterte, dari Wali Kota Terlama Jadi Presiden Filipina

Mantan Wali Kota Davao itu berujar, Manny Pacquiao sudah berkoar adanya korupsi di tubuh pemerintahannya.

Karena itu, pemimpin yang akrab disapa Digong tersebut mempersilakan petinju yang kini menjadi politisi itu untuk membuktikannya.

"Saya tidak mengatakan tidak ada korupsi. Jadi silakan buktikan omonganmu," kata sang presiden dalam siaran televisi dilansir Reuters via Asia One Selasa (29/6/2021)

"Jika engkau tak melakukannya, setiap hari saya akan menyebutmu pembohong. Saya tahu engkau," ancamnya.

Presiden Filipina sejak 2016 itu menuturkan, dia berjanji akan menghukum pejabatnya yang memang berbuat rasuah.

Namun jika Pacquiao gagal membuktikannya, maka dia akan menuding si petinju berjuluk Pac Man itu tengah bermain politik.

Baca juga: Duterte kepada Rakyat Filipina: Divaksin atau Saya Masukkan Penjara

Tidak disebutkan siapa pejabat yang dituduh, maupun alasan kenapa Pacquiao tidak terang-terangan membahas mengenai dugaan rasuah itu.

Pacquiao sendiri, yang bertindak sebagai penjabat presiden partai Duterte, tidak bisa dimintai komentar.

Petinju berusia 42 tahun tersebut merupakan salah satu pendukung Duterte, terutama kampanye melawan narkoba yang menewaskan hingga ribuan orang itu.

Awal Juni ini, Duterte mengkritik Pac Man yang kini menjabat sebagai senator itu sebagai sosok yang dangkal mengenai kebijakan luar negerinya.

Baca juga: Duterte Tolak Penyelidikan Internasional soal Korban Tewas dalam Perang Anti-narkoba

Kritikan itu keluar setelah si senator menyebut pendirian sang presiden di Laut China Selatan mengecewakan.

Dengan sisa jabatannya yang tinggal setahun, presiden berusia 76 tahun tersebut tetap sosok populer di Filipina.

Para sekutunya menyarankan agar Duterte menjabat sebagai wakil presiden, dengan keluarganya berada dalam jajaran calon penerus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Asia One
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com