WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Produsen mobil Toyota lakukan pembelaan atas sumbangannya pada anggota parlemen Partai Republik yang menentang sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020.
Produsen mobil asal Jepang itu membuat pernyataan setelah Axios, melaporkan pada Minggu (27/6/2021), bahwa Toyota memimpin jumlah sumbangan yang diberikan pada penentang kemenangan Presiden AS Joe Biden.
Toyota diketahui sudah menyumbangkan 55 ribu dollar pada 37 anggota parlemen Republik yang keberatan mengesahkan hasil pemilu 2020, Januari lalu.
Jumlah ini setara dengan sekitar seperempat anggota parlemen yang menentang sertifikasi kemenangan Biden.
Baca juga: Trump Muncul Lagi Setelah Lengser Keprabon, Kembali Klaim Pemilu AS Curang
Toyota menyumbangkan uang hampir dua kali lebih banyak kepada lima kali lipat anggota Partai Republik dibanding perusahaan terkemuka lain, yakni Cubic Corporation, yang memberi hanya delapan sumbangan.
Ini didapat dari data pengawas berhaluan kiri Citizens for Responsibility and Ethics di Washington DC, yang dibagikan ke Axios.
Juru bicara Toyota pun angkat bicara dan lakukan pembelaan.
"Toyota mendukung kandidat berdasarkan posisi mereka pada isu-isu yang penting bagi industri otomotif dan perusahaan. Kami tidak menilai anggota Kongres hanya berdasarkan suara mereka pada sertifikasi pemilu," kata juru bicara Toyota, dilansir The Hill (28/6/2021).
Baca juga: Kawan Trump, Presiden Bolsonaro Yakini Ada Penipuan dalam Pemilu AS
"Berdasarkan tinjauan menyeluruh, kami juga memutuskan untuk tidak memberikan bantuan kepada beberapa anggota yang, melalui pernyataan dan tindakan mereka, merusak legitimasi pemilihan dan institusi kami," tambahnya.
Juru bicara itu tidak merinci pernyataan atau tindakan seperti apa yang dianggap telah melewati batas itu.
Pada Minggu malam, "Toyota" memang sempat menjadi trending di Twitter.
Beberapa pemilik Toyota bahkan bersumpah untuk berhenti melakukan pembelian dari perusahaan tersebut.
Seperti yang dicuitkan kandidat kongres Demokrat Qasim Rashid. Dirinya menyatakan sedang memutuskan membeli mobil, antara Toyota, Honda, atau Nissan.
Tapi, dirinya memutuskan tak membeli Toyota.
Sejumlah netizen juga beranggapan sama. Mereka ragu pada perusahaan mobil yang sudah "mendanai politisi yang mencoba menggulingkan demokrasi".
Baca juga: Mobil Toyota Supra Paul Walker di Fast and Furious Terjual Rp 7,9 Miliar
Hal senada juga diungkap produser film dan televisi AS, Melissa Jo Peltier.
Dirinya mengaku sedang melihat-lihat model Lexus untuk tahun 20202. Tapi, Melissa memutuskan tak membelinya sebelum Toyota, "membersihkan tindakannya".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.