Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Enggan Berkontak dengan AS, Dianggap Buang-buang Waktu

Kompas.com - 24/06/2021, 07:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.com – Korea Utara tidak mempertimbangkan untuk berkontak dengan Amerika Serikat (AS) karena hanya akan membuang-buang waktu.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Son Gwon pada Rabu (23/6/2021) yang disiarkan media pemerintah KCNA.

"Kami bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan kontak apa pun dengan AS yang tidak akan membawa kami ke mana-mana, hanya menghabiskan waktu yang berharga," kata Ri.

Baca juga: Adik Kim Jong Un: AS Salah Berharap pada Korea Utara

Pernyataan tersebut disampaikan Ri setelah utusan khusus AS untuk Korea Utara Sung Kim menantikan tanggapan positif untuk berdialog dengan Pyongyang.

“Negeri Paman Sam” menganggap program senjata nuklir Pyongyang sebagai masalah yang sulit selama bertahun-tahun.

Untuk “melunakkan” Korea Utara, pemerintahan Presiden AS Joe Biden memilik pendekatan baru terhadap Pyongyang berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan.

Washington menyatakan, pihaknya akan menerapkan strategi baru terhadap negara yang dipimpin Kom Jong Un tersebut melalui diplomasi.

Strategi baru tersebut dipilih AS untuk membujuk Korea Utara melakukan denuklirisasi sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Utusan AS Siap Bertemu Perwakilan Korea Utara di Mana Saja dan Kapan Pun

Saling balas pernyataan

Setelah AS mengumumkan strategi barunya tersebut, Kim Jong Un membalas bahwa Korea Utara harus siap berhadapan dengan AS baik itu melalui diplomasi atau konfrontasi.

Pada Minggu (20/6/2021), Penasihat Keamanan nasional AS Jake Sullivan menyebut pernyataan Kim Jong Un itu sebagai sinyal yang menarik.

Komentar Sullivan itu ditanggapi lagi oleh adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, yang menjadi pejabat senior di partai yang berkuasa di Korea Utara.

Kim Yo Jong menanggapi komentar Sullivan tersebut dengan menyatakan bahwa AS tampaknya menafsirkan sinyal dari Korea Utara secara salah.

Proyek pemantau Korea Utara yang berbasis di Washington, 38 North, menganalisis saling balas komentar tersebut.

Baca juga: Hacker Korea Utara Retas Lembaga Think Tank Nuklir Korea Selatan

Menurut 38 North, Pyongyang ingin memperjelas bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk segera melibatkan diri dengan AS.

Namun, 38 North mengatakan bahwa pernyataan yang dilontarkan dari pihak Korea Utara disusun dengan hati-hati agar tidak mengatakan “tidak" terhadap gagasan dialog dari AS.

38 North mengatakan, pernyataan terbaru dari Ri tersebut tidak berarti. Dengan demikian, pembicaraan yang lebih substantif masih mungkin dilakukan.

Kelompok itu menambahkan, Korea Utara mungkin saja mengulur waktu sampai siap, mengingat pembatasan Covid-19 yang masih berlaku dan kontak diplomatik tatap muka yang tidak dimungkinkan.

Baca juga: Korea Utara Terancam Kehabisan Pasokan Bahan Pangan 2 Bulan Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com