Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Armada Hantu” Iran Jual Minyak Pasar Gelap ke China untuk Biayai Program Nuklir Rahasianya

Kompas.com - 21/06/2021, 09:08 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah “armada hantu” Iran dari tanker penghancur sanksi yang membawa minyak pasar gelap ke China mendanai program nuklir rahasia Iran, menurut laporan The Mail on Sunday.

Negara itu hampir menggandakan armadanya, yang berlayar di bawah bendera negara lain, menjadi 123 kapal pada tahun lalu.

Baca juga: Iran Punya Presiden Baru, PM Israel: Kans Terakhir Bahas Kesepakatan Nuklir

Tanker itu membiarkan China menyelundupkan hingga satu juta barel minyak per hari, atau dua pertiga dari penggunaan harian Inggris.

Pakar intelijen memperingatkan bahwa armada yang diperluas menunjukkan Iran meningkatkan pengembangan kemampuan nuklirnya, meskipun ada pembatasan internasional.

Adapun negara itu minggu lalu telah mengumumkan bahwa hakim garis keras, Ebrahim Raisi, akan menjabat sebagai presidennya.

Armada tersebut menggunakan serangkaian teknik untuk menghindari sanksi saat berlayar di dunia dengan kargo ilegal.

Caranya termasuk mendaftarkan kapal di negara-negara kecil, yang tidak memiliki kemampuan untuk memantau kapal tanker yang mengibarkan bendera mereka.

Kapal Iran juga melakukan “spoofing,” yaitu memanipulasi GPS yang melaporkan posisi kapal, sehingga tampaknya berada di tempat lain ketika berlabuh tanpa terdeteksi di area terlarang.

Citra satelit yang diberikan kepada The Mail on Sunday menunjukkan kapal-kapal di armada ilegal yang diduga melakukan spoofing bulan lalu, dan yang lainnya melakukan perjalanan untuk memuat minyak ke kapal-kapal China di Laut China Selatan.

Baca juga: Hezbollah Sebut Presiden Terpilih Iran Ebrahim Raisi sebagai Pelindung

Sanksi AS ke Iran melarang negara Timur Tengah menjual minyak ke luar negeri. Ini dirancang untuk menghentikan Iran membiayai terorisme internasional, dan pengembangan program nuklir Iran.

Daily Mail pada Sabtu (19/6/2021) melaporkan bahwa China telah mencemooh larangan tersebut.

“Negeri Tirai Bambu” dituding meningkatkan transaksi rahasianya di laut selama enam bulan terakhir, untuk membantu membiayai program nuklir Iran, menurut United Against Nuclear Iran (UANI), sebuah kelompok nirlaba internasional yang dipimpin oleh mantan duta besar AS untuk PBB, Mark Wallace.

Kelompok tersebut menggunakan citra satelit dan pelacakan sepanjang waktu untuk memantau perdagangan gelap.

China dilaporkan membeli rata-rata 700.000 barel minyak ilegal Iran per hari hingga April. Jumlahnya memuncak hingga satu juta barel, dan menjadikannya pelanggan utama Teheran.

Armada hantu Iran membawa 18 juta barel, dan saat ini diperkirakan berada di Laut Cina Selatan.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com