Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina Gembira G7 Dukung Negaranya atas Rusia

Kompas.com - 14/06/2021, 12:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com – Ukraina berterima kasih setelah negara anggota G7 mendukung negara tersebut dan meminta Rusia menarik pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy setelah G7 menyuarakan dukungannya terhadap Kiev pada Minggu (13/6/2021).

Negara anggota G7 terdiri atas tujuh negara-negara kaya seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang.

Baca juga: G7 Bahas Agenda Lawan Pengaruh China

Para pemimpin negara anggota G7 ini bertemu selama tiga hari di Inggris untuk membahas berbagai hal.

Melansir Reuters, pada Minggu, G7 sepakat untuk menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Ukraina.

Dalam komunikenya setelah pertemuan usai, kelompok ini juga meminta meminta Moskwa untuk menghentikan aksinya yang menimbulkan ketidakstabilan.

"Memuji dukungan tak tergoyahkan oleh negara-negara #G7 dalam komunike setelah pertemuan," tulis Zelenskiy di Twitter.

Baca juga: China Sindir Anggota G7: Masa Grup Kecil Kuasai Dunia Sudah Berakhir

Dia juga berterima kasih kepada G7 atas dukungan yang terus menerus terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Ukraina.

Pada 2014, Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina. Pada tahun itu pula, pecah perang antara kelompok separatis pro-Rusia melawan tentara Ukraina di wilayah timur.

Pada April, Rusia menambah kehadiran militernya dengan mengerahkan puluhan ribu tentara dan berbagai macam peralatan militer ke di dekat perbatasan timur Ukraina dan di Crimea.

Baca juga: Saingi China, Ini Rencana Negara G7 Bantu Negara Berkembang dan Miskin

Setelah G7 mengeluarkan komunike, Kiev berharap tekanan Barat dapat memaksa Moskwa untuk menarik puluhan ribu tentaranya dari wilayah perbatasan.

Pihak Barat menyatakan keprihatinan tentang memburuknya situasi di wilayah timur Ukraina, terutama di Donbass.

Di sana, tentara Ukraina memerangi milisi yang didukung Rusia dalam konflik yang menurut Kiev telah menewaskan 14.000 orang sejak 2014.

Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com