Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tiba-tiba Luncurkan UU Anti-Sanksi untuk Lawan Tekanan Barat

Kompas.com - 12/06/2021, 15:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China tiba-tiba meluncurkan Undang-undang (UU) Anti-Sanksi yang mengejutkan sejumlah perusahaan-perusahaan Eropa dan Amerika Serikat (AS) terkejut.

Pada Jumat (11/6/2021), dua kelompok bisnis besar menyampaikan kekhawatirannya bahwa perusahaan asing akan menghadapi masalah kepatuhan yang "tidak dapat didamaikan."

Sementara Beijing mengatakan langkah itu tidak akan berdampak pada investasi.

Baca juga: Uni Eropa Dukung Penyelidikan Baru Asal Usul Covid-19, Desak Akses Penuh ke Situs Penyelidikan

Undang-undang yang mulai berlaku pada Kamis (10/6/2021), menambah alat pertahanan China yang tengah dibangun untuk menanggapi tekanan dari AS dan UE atas perdagangan dan hak asasi manusia.

Langkah itu juga dilakukan hanya seminggu setelah Presiden AS Joe Biden memperluas daftar hitam perusahaan China, di mana orang AS tidak diizinkan untuk berinvestasi.

UU Anti-Sanksi baru ini memungkinkan Beijing untuk membalas mereka yang merumuskan atau mematuhi sanksi asing.

"Perusahaan-perusahaan Eropa di China terkejut dengan kurangnya transparansi dan kecepatan proses ini," kata Presiden European Chamber Joerg Wuttke kepada AFP, merujuk pada pengesahan undang-undang baru tersebut.

Dengan aturan baru yang melarang organisasi menerapkan apa yang dianggap Beijing sebagai tindakan diskriminatif dan membatasi, sementara "perusahaan asing akan sangat terjebak di tempat yang sulit," katanya.

Ketua Kamar Dagang AS Greg Gilligan memperingatkan bahwa undang-undang baru itu "menghadirkan masalah kepatuhan bagi perusahaan asing dan berpotensi tidak dapat diselesaikan dengan damai."

Menurutnya, terburu-burunya pembuatan undang-undang baru tanpa kesempatan untuk komentar publik, sangat membahayakan kepercayaan investor asing terhadap sistem hukum China.

Baca juga: Menlu China: Beijing Dukung Myanmar Pilih Jalannya Sendiri

Namun juru bicara Kementerian Luar Megeri China Wang Wenbin mengatakan pada konferensi pers reguler pada Jumat (11/6/2021), bahwa dia tidak melihat hubungan langsung antara undang-undang baru dan investasi asing.

"Jika ada (pengaruh langsung), pemberlakuan undang-undang sanksi anti-asing memberikan kepastian hukum... untuk perusahaan asing yang beroperasi di China," klaimnya.

Wuttke, bagaimanapun, memperingatkan bahwa tindakan itu tidak kondusif untuk menarik investasi, ataupun untuk meyakinkan perusahaan yang "sudah merasa mereka akan digunakan sebagai pion yang dikorbankan dalam permainan catur politik China."

"Ada kekhawatiran nyata bahwa ini akan semakin mengacaukan hubungan Uni Eropa-China," katanya.

Dalam survei kepercayaan bisnis terbaru European Chamber yang dirilis minggu ini, 41 persen responden mengatakan lingkungan bisnis China menjadi lebih dipolitisasi tahun lalu.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com