Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Kanopus-V Siap Dikirimkan Rusia ke Iran, AS Khawatir

Kompas.com - 11/06/2021, 16:50 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rusia bersiap melakukan pengiriman satelit canggih ke Iran yang akan sangat meningkatkan kemampuan mata-matanya dan membuat AS khawatir.

Moskwa sedang bersiap untuk memberi Iran satelit Kanopus-V dengan sistem kamera resolusi tinggi, menurut laporan The Washington Post pada Kamis (10/6/2021).

Melansir AFP pada Jumat (11/6/2021), pengiriman satelit canggih itu akan memungkinkan republik Islam itu untuk memantau fasilitas musuh-musuhnya di Timur Tengah, kata laporan media itu mengutip pejabat AS dan Timur Tengah.

Baca juga: Pertama di Dunia, SpaceX Kirim Satelit ke Bulan Didanai Dogecoin

Laporan pengiriman satelit Kanopus-V terjadi hanya beberapa hari sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, pada 16 Juni mendatang di Switzerland, yang merupakan perjalanan luar negeri pertama Biden setelah menjabat.

Diperkirakan laporan pengiriman satelit tersebut akan menambah panjang daftar keluhan AS ke Rusia menjelang pertemuan, mulai soal campur tangan pemilu hingga peretasan besar-besaran.

Para pejabat mengatakan peluncuran satelit Kanopus-V bisa terjadi dalam beberapa bulan, dan merupakan hasil dari beberapa perjalanan para pemimpin elit Pengawal Revolusi Iran di Rusia.

Baca juga: Gambar Satelit: Kehadiran Militer Rusia Meningkat di Kutub Utara

Satelit itu akan diluncurkan di Rusia dan berisi perangkat keras buatan Rusia, menurut rincian yang dibagikan oleh para pejabat AS dan Timur Tengah.

Meskipun kemampuan satelit Kanopus-V tidak seperti milik Amerika, Iran dapat "menugaskan" satelit baru itu dengan memata-matai lokasi tertentu.

Ada kekhawatiran bahwa Iran akan membagikan citra hasil kerja saltelit Kanopus-V ke proksinya di Yaman, Irak dan Lebanon, kata seorang pejabat, selain mengkhawatirkan tentang pengembangan rudal balistik dan drone Iran.

Baca juga: Citra Satelit Ungkap Fasilitas Peluncuran Rudal Bawah Tanah Milik Iran

Pihak Rusia telah membantu kru darat yang akan mengoperasikan satelit Kanopus-V dari situs baru di dekat kota Karaj di Iran utara, menurut laporan The Washington Post.

Bantuan Rusia itu dapat memungkinkan Teheran memantau Teluk Persia, pangkalan Israel, dan kehadiran pasukan Amerika di Irak.

Baca juga: Iran Uji Coba Luncurkan Roket Satelit Hybrid Terkuatnya

Detail pengadaan satelit Kanopus-V antara Rusia dan Iran juga dikhawatirkan akan mempengaruhi negosiasi kesepakatan nuklir internasional, di mana AS berencana akan bergabung kembali dan Iran kembali mematuhi aturan.

Kesepakatan nuklir internasional 2015 telah terabaikan sejak AS menarik diri pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi, yang justru membuat Teheran meningkatkan kegiatan nuklirnya yang telah lama dibatasi oleh kesepakatan itu.

Baca juga: Perwira Iran: Ilmuwan Nuklir Dibunuh Senapan Mesin yang Dikendalikan Satelit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com