Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu China: Beijing Dukung Myanmar Pilih Jalannya Sendiri

Kompas.com - 11/06/2021, 14:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – Pada Selasa (8/6/2021), China menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Myanmar.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada Menteri Urusan Luar Negeri Myanmar versi junta militer Wunna Maung Lwin.

Wang Yi mengatakan hal tersebut ketika bertemu Lwin di sela-sela Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-China di Chongqing.

Baca juga: Pesawat Militer Myanmar Jatuh, Jumlah Korban Simpang Siur

“China telah mendukung, sedang mendukung, dan akan mendukung Myanmar dalam memilih jalur pembangunan yang sesuai dengan keadaannya sendiri,” kata Wang Yi.

Pernyataan Wang Yi tersebut muncul di saat Myanmar terperosok dalam gejolak ekonomi dan politik selama tiga bulan lebih setelah militer melakukan kudeta pada 1 Februari.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap para pemimpin junta militer Myanmar.

Sementara itu, beberapa perusahaan Barat telah meninggalkan Myanmar sebagai tanggapan atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan junta.

Baca juga: Junta Myanmar Minta Dokter Internasional Hentikan Aktivitasnya

Lebih dari 800 orang tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar sejak kudeta 1 Ferbuari silam sebagaimana dilansir The Irrawaddy.

The Irrawaddy melaporkan, komentar terbaru Wang Yi tersebut memicu spekulasi bahwa investor China mungkin bersiap untuk mengisi kekosongan setelah perusahaan-perusahaan Barat hengkang dari Myanmar.

Dalam pertemuan tersebut Wang Yi dan Lwin juga membahas berbagai cara untuk memajukan hubungan antara kedua negara.

Seorang pengamat hubungan China-Myanmar di Yangon mengatakan, junta militer Myanmar saat ini sangat membutuhkan investasi dari luar.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Buka Kasus Korupsi Baru terhadap Aung San Suu Kyi

“Mereka (junta militer) akan sangat responsif terhadap potensi proyek,” kata pengamat tersebut.

Tahun lalu, Presiden China Xi Jinping sempat berkunjung ke Myanmar dan bertemu dengan pemerintah kala itu yang dipimpin oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Dalam kesempatan tersebut, China dan Myanmar sepakat mempercepat proyek koridor ekonomi bilateral termasuk Zona Ekonomi Khusus Kyaukphyu, pengembangan Kota Yangon Baru, dan zona ekonomi di negara bagian Shan dan Kachin.

Baca juga: Diserang Tentara Myanmar Membabi Buta, 100.000 Orang Mengungsi

Meski kesepakatan telah ditandatangani, tidak ada satu pun dari proyek tersebut yang benar-benar direalisasikan di bawah pemerintahan NLD.

Pemerintahan NLD mengatakan, mereka dengan hati-hati meninjau semua proyek tersebut terutama kelayakan komersial dan apakah sejalan dengan rencana pembangunan nasional Myanmar.

Setelah kudeta, junta militer mendorong rencana untuk mengimplementasikan proyek infrastruktur raksasa di Myanmar yang merupakan bagian penting dari Belt and Road Initiative (BRI) China.

Baca juga: Utusan HAM PBB Khawatir Banyak Korban Tewas akibat Kelaparan di Myanmar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com