Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banding Dakwaan Genosida "Jagal Bosnis" Ratko Mladic Ditolak

Kompas.com - 09/06/2021, 11:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

DEN HAAG, KOMPAS.com - Ratko Mladic, mantan komandan Bosnis yang dijuluki "Jagal Bosnis" ditolak bandingnya atas dakwaan genosida dan kejahatan perang.

Hakim Prisca Matimba Nyambe dengan demikian memantapkan hukuman penjara seumur hidup yang diterima Mladic.

Dalam sidang yang berlangsung di Den Haag, Belanda, Hakim Nyambe menolak "keseluruhan" banding yang diajukan si jenderal.

Baca juga: Ratko Jagal Bosnia Mladic Divonis Penjara Seumur Hidup

Mladic mendapatkan julukan "Jagal Bosnis" karena mengorkestrasi pembantaian Srebrenica dan pengepungan Sarajevo, pada Perang Bosnis 1992-1995.

Ratko Mladic mengajukan banding setelah diputus bersalah atas dakwaan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pria yang terakhir berpangkat Kolonel Jenderal itu sebelumnya sudah dinyatakan bersalah atas dakwaan genosida.

Dia terbukti membantai 8.000 pria dan anak-anak Muslim di Srebrenica pada 1995, pembantaian terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Dilansir Sky News Selasa (8/6/2021), Mladic juga diputus bersalah atas dakwaan penganiayaan, pemusnahan, pembunuhan, dan teror.

Meski begitu, dia dibebaskan dari tuduhan genosida terkait kampanye mengusir non-Serbia dari kota Bosnis pada awal konflik berkecamuk.

Baca juga: Si Jagal Bosnia Menunggu Vonis

Pria berusia 79 tahun tersebut menjadi figur terakhir yang disidang atas kejahatannya, 25 tahun setelah konflik.

Kini, dia bakal bergabung bersama tuannya, mantan Presiden Serbia Radovan Karadzic, menghabiskan sisa hidupnya di penjara.

Baik janda maupun ibu korban pembantaian Srebrenica berkumpul di luar gedung penganiayaan jelang vonis.

Baca juga: Pembantaian Muslim di Srebrenica, Kuburan Massal Baru Masih Ditemukan

Pemimpin Ibu Srebrenica, Munira Subasic, menyatakan penolakan banding itu adalah momen bersejarah bagi mereka.

"Hari ini (Selasa), kami melihat penghakiman atas jagal terbesar di Balkan. Dia membunuh dan menghancurkan di seluruh wilayah kekuasaannya," kata Subasic.

"Dia juga merusak dan menghancurkan semua yang bukanlah hak Serbia," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Sejarah Kelam Serangan Israel di Iran | Aksi Pria Perancis Lawan Penikam di Sydney

[POPULER GLOBAL] Sejarah Kelam Serangan Israel di Iran | Aksi Pria Perancis Lawan Penikam di Sydney

Global
Menlu China Wang Yi Akan ke Indonesia Pekan Ini

Menlu China Wang Yi Akan ke Indonesia Pekan Ini

Global
Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

Ukraina Kehabisan Rudal untuk Lindungi Pembangkit Listrik Utama

Global
Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Global
Israel Lancarkan Serangan Diplomatik ke Iran, Minta 32 Negara Jatuhkan Sanksi

Israel Lancarkan Serangan Diplomatik ke Iran, Minta 32 Negara Jatuhkan Sanksi

Global
Terumbu Karang Dunia Alami Pemutihan Massal, Ada Apa?

Terumbu Karang Dunia Alami Pemutihan Massal, Ada Apa?

Global
Lawrence Wong Akan Jadi PM Baru Singapura pada 15 Mei 2024

Lawrence Wong Akan Jadi PM Baru Singapura pada 15 Mei 2024

Global
NASA Ungkap Asal-usul Benda Luar Angkasa yang Tembus Atap Rumah Warga AS

NASA Ungkap Asal-usul Benda Luar Angkasa yang Tembus Atap Rumah Warga AS

Global
Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Global
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Rangkuman Hari Ke-782 Serangan Rusia ke Ukraina: PLTN Hampir Terjadi Insiden | Biden Ajukan Permohonan Bantuan

Global
Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Surat Kabar Lebanon Perkenalkan Presiden AI demi Pecah Kebuntuan Politik

Global
Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Global
Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Pria Perancis yang Melawan Pelaku Penikaman Massal Sydney Dijanjikan Visa Australia

Global
PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com