Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Nuklir Iran Disebut Sangat Mengkhawatirkan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 26/05/2021, 14:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ZURICH, KOMPAS.com – Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyebut program pengayaan uranium Iran sangat mengkhawatirkan.

Pasalnya, tingkat pengayaan uranium yang dilakukan oleh Iran disebut Grossi hampir setara program senjata, bukan untuk kebutuhan komersial.

Pernyataan itu disampaikan Grossi dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan pada Rabu (26/5/2021).

Dia menuturkan, Iran tengah memperkaya uranium pada tingkat kemurnian yang hanya dicapai oleh negara-negara pembuat bom.

Baca juga: Dokumen Bocor Ungkap Rencana Nuklir Amerika Nuklir saat Krisis Taiwan

Komentarnya muncul ketika Iran dan kekuatan global bernegosiasi di Wina, Austria, sebagaimana dilansir Reuters.

Negosiasi itu dimaksudkan untuk menyusun langkah-langkah yang harus diambil agar bisa kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015.

Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 pada 2018 ketika “Negeri Paman Sam” dipimpin oleh Donald Trump.

Langkah tersebut mendorong Iran untuk terus melanggar batas perjanjian pada program nuklirnya.

Baca juga: Makin Mesra, Rusia-China Jalin Kerja Sama Proyek Energi Nuklir

"Sebuah negara yang memperkaya 60 persen uranium adalah hal yang sangat serius. Hanya negara-negara pembuat bom yang mencapai tingkat ini," kata Grossi kepada Financial Times.

"60 persen hampir setara senjata, pengayaan komersial adalah 2,3 persen," imbuh Grossi.

Dia mengatakan, memang Iran memiliki kedaulatan penuh untuk mengembangkan program nuklirnya.

Namun, Grossi menegaskan bahwa upaya pengayaan uranium yang sedemikian tinggi wajib diawaspadai.

Baca juga: Bahan Bakar Nuklir Chernobyl Membara Lagi, Bisa Picu Ledakan Baru

Grossi menuturkan, sebagian besar tindakan yang telah diambil Iran dapat dibatalkan dengan relatif mudah.

Tetapi dia menambahkan, tingkat penelitian dan pengembangan yang telah terjadi merupakan sebuah masalah.

"Anda tahu, dan satu-satunya cara untuk memeriksanya adalah melalui verifikasi," imbuh Grossi.

Baca juga: Perundingan Nuklir Iran di Wina Capai Kemajuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com